GenPI.co - Korea Utara pada hari Kamis (21/10) mengatakan pada bahwa Amerika Serikat bereaksi berlebihan terhadap uji coba rudal baru-baru ini.
Pyongyang juga mempertanyakan ketulusan tawaran pembicaraan Washington sembari memperingatkan konsekuensinya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea mengatakan, uji coba rudal balistik baru dari kapal selam minggu ini adalah bagian dari rencana jangka menengah dan panjang Korea Utara untuk meningkatkan pertahanan diri.
Melansir kantor berita KCNA, Juri bicara Kemlu Korut menambahkan bahwa uji coba itu tidak ditujukan ke Amerika Serikat atau negara lain.
“Washington telah mengambil langkah yang terlalu provokatif dengan menyebut tes itu sebagai pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB dan ancaman bagi perdamaian dan stabilitas regional,” kata juru bicara itu.
Dewan Keamanan bertemu pada hari Rabu aatas permintaan Amerika Serikat dan Inggris lantaran peluncuran tersebut.
Utusan AS mendesak Pyongyang untuk menerima tawaran pembicaraan, menegaskan kembali bahwa Washington tidak memiliki niat bermusuhan ke arah itu.
Juru bicara kementerian luar negeri mengatakan "standar ganda" Amerika Serikat atas pengembangan rudal meragukan tawarannya.
"Ini adalah standar ganda yang jelas bahwa Amerika Serikat mencela kami karena mengembangkan dan menguji sistem senjata yang sama yang sudah atau sedang dikembangkannya,” kata juru bicara itu melansir KCNA.
Pernyataan itu menambahkan bahwa Amerika Serikat dan dewan dapat menghadapi konsekuensi yang lebih serius dan serius jika mereka memilih perilaku yang salah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News