GenPI.co - Tanda perang di Timur Tengah mulai terlihat. Dua musuh bebuyutan saling siaga. Yang terbaru, barisan pesawat tempur Iran mulai intai Israel.
Israel telah mempersiapkan serangan terhadap Iran sejak Januari, menurut Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Aviv Kohavi.
Tapi Israel tidak memiliki senjata yang mampu menembus pegunungan tempat fasilitas nuklir utama Iran, seperti lokasi pabrik pengayaan bahan bakar nuklir di Fordow.
Keyakinan Israel di balik kemampuannya melakukan serangan semacam itu sebagian besar didasarkan pada pemboman tahun 1981 terhadap reaktor nuklir Osirak Irak.
Reaktor nuklir itu berada jauh di wilayah Irak tetapi di atas tanah dan tidak dibentengi.
Duta Besar Iran untuk PBB Majid Takht Ravanchi berang. Baru-baru ini dia memperingatkan Israel tentang salah perhitungan yang menargetkan Iran dan program nuklirnya.
Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRIAF) langsung diinstruksikan bersiap memulai latihan udara nasional tahunan kesepuluh.
Nama sandinya Fada'eeyan-e Harim-e Velayat. Bila diterjemahkan bermakna Pembela Suaka Velayat.
Tahun ini, latihan itu digelar di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel yang baru menyetujui anggaran khusus untuk mempersiapkan serangan fasilitas nuklir Iran.
“Latihan akan meluas, melibatkan sebanyak lima pangkalan udara yang tersebar di seluruh negara dan termasuk berbagai macam pesawat dalam inventaris IRIAF,” papar laporan PressTV Iran, Kamis (21/10/2021).
Latihan tempur udara ini digelar besar-besaran dengan skala nasional.
Mengutip Sputnik, televisi nasional pemerintah melaporkan latihan pesawat tempur itu akan melibatkan lima pangkalan angkatan udara Iran (IRIAF).
Latihan itu disebut-sebut sebagai bagian dari kesiapan mereka meladeni rencana Israel menyerang negara tersebut.
Pesawat tempur jenis serbu, penangkis, drone, transport dan pesawat tempur pengintai Iran, ikut dilibatkan.
Pesawat-pesawat itu akan terbang dari pangkalan udara IRIAF di Shahid Babaei, Provinsi Isfahan, Shahid Fakouri di Provinsi Timur Azarbaijan.
"Ini akan menjadi uji kemampuan tempur unit-unit IRIAF, meningkatkan kesiapan penangkalan, melatih implementasi pengintaian dan rencana operasi, serta kesiapan model yang cocok di pertempuran sesungguhnya," ujar Komandan IRIAF, Brigadir Jenderal Hamid Vahedi kepada televisi pemerintah.
Pesawat tempur produksi Amerika Serikat seperti F-5 Tigers, F-4 Phantom IIs, dan F-14A Tomcats, bakal muncul pula dalam latihan angkatan udara Iran.
Bakal ada pula pesawat buatan era Uni Soviet seperti MiG-29s, Su-24s, dan pesawat buatan China J-7s yang akan ikut serta.
"Latihan tempur juga menguji ketahanan jarak jauh pesawat-pesawat tempur angkatan udara Iran di luar zona pertahanan," tambahnya.
Latihan itu juga akan menekankan akurasi pengebom dan roket dari udara ke darat sekaligus pemantauan zona operasi.
Latihan tersebut juga akan menampilkan kendaraan udara tak berawak Karrar, Kian, Ababil, Arash dan Kaman-12.
Semuanya membawa berbagai senjata ofensif dan peralatan jamming, serta pesawat Boeing 707 dan Boeing 747 yang dimodifikasi untuk melakukan peran pengisian bahan bakar kargo dan udara. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News