Teror Covid Bikin China Amburadul - Semua Jadi Ruwet

01 November 2021 14:45

GenPI.co - Teror covid di China berdampak panjang. China terlihat kian amburadul. Dari mulai ekonomi, aktivitas masyarakat hingga lockdown terlihat jadi ruwet.

Sejak akhir pekan kemarin, pemerintah daerah yang mendeteksi lonjakan kasus sudah melakukan pembatalan penerbangan.

Pemerintah setempat juga dikabarkan menutup lokasi wisata, sekolah dan tempat hiburan di daerah yang terkena dampak.

BACA JUGA:  Intelijen Amerika Serikat Beber Asal-usul Covid-19, Ternyata

Dalam update terbarunya beberapa wilayah di Mongolia Dalam juga di lockdown.

Dua kabupaten ditutup yakni kabupaten Alxa Lef Banner, memiliki 180 ribu warga, dan kabupaten Ejin, 35.700 penduduk.

BACA JUGA:  Ada Kabar Bahagia Khusus Warga DKI Jakarta Soal Covid-19, Simak

Mongolia Dalam adalah provinsi yang kaya batu bara. Penutupan di wilayah itu diyakini akan mempengaruhi pasokan komoditas itu, di tengah krisis energi yang melanda China.

Selasa (26/10/2021), China juga mengunci kota di mana empat juta orang tinggal, Lanzhou, Provinsi Gansu. Semua warga diminta tetap di rumah kecuali darurat.

BACA JUGA:  Juru Bicara Gedung Putih Positif Covid-19, Sempat Bertemu Biden

Kota itu juga disebut menghentikan layanan bus dan taksi. Sebanyak 70 perjalanan kereta, termasuk rute utama ke ibu kota Beijing, ditangguhkan.

Penerbangan juga dibatalkan karena alasan keselamatan publik. Tanggal pembukaan belum diketahui.

Sementara di Beijing, pembatasan sosial sudah dilakukan di sejumlah distrik dengan lockdown terbatas.

Akses ke daerah wisata dibatasi dan penduduk diminta tidak meninggalkan ibu kota kecuali diperlukan.

Sekitar 23.000 penduduk di sebuah komplek perumahan Changping juga dikunci. Pasalnya ada sembilan kasus ditemukan.

Mengutip Worldometers, Senin ini China melaporkan 92 kasus baru (gabungan lokal dan impor). Saat ini total ada 869 kasus aktif.

Sejak pandemi covid-19 mewabah di Wuhan akhir 2019, secara total ada 97.243 kasus covid-19 yang ditemukan. Terdapat 4.636 kematian.

Wabah covid-19 varian Delta yang kini menyerang China diyakini akan berkembang pesat.

Hal ini diutarakan pejabat kesehatan setempat, sembari menuntut kewaspadaan tinggi semua pihak berwenang di pelabuhan masuk negeri itu.

Hingga 29 Oktober, data Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menunjukkan ada 377 kasus Covid-19 transmisi lokal.

Dari 17 Oktober - saat klaster baru grup wisata ditemukan- Covid-19 sudah menyebar di 14 provinsi, dari sebelumnya 11 provinsi.

"Dalam 14 hari terakhir, 14 wilayah provinsi telah melaporkan kasus baru yang ditularkan secara lokal atau pembawa tanpa gejala," kata juru bicara NHC Mi Feng, dikutip dari Reuters, Senin (1/11/2021).

Hingga akhir pekan kemarin, setidaknya ada tiga kota dikunci (lockdown) pemerintah. Terakhir, kota Heihe, provinsi Heilongjiang, yang terletak di dekat perbatasan Rusia

"Wabah masih berkembang pesat, dan situasi pengendalian virus parah dan rumit."

 Kota berpenduduk 1,3 juta orang ini melaporkan 26 kasus lokal di 29 Oktober. Ini meningkat dari sebelumnya, Sembilan, di 26 Oktober.

"Wabah ini telah mengekspos kelemahan pikiran di antara beberapa otoritas lokal," kata Wu Liangyou, pejabat NHC lainnya.

China juga kini mewaspadai gempuran kasus impor di tengah kenaikan kasus di kota-kota perbatasan. Virus disebut masih menyebar di negara-negara sekitar China, sebut saja Rusia dan Myanmar.

"Banyak infeksi lokal yang ditemukan di bagian utara dan barat laut China sejak 17 Oktober dapat ditelusuri kembali ke sumber virus yang dibawa dari luar negeri," kata NHC lagi.

Kota perbatasan cenderung memiliki sumber daya yang relatif sedikit. Ini bisa menjadi ancaman yang menyebabkan gangguan lebih parah. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co