GenPI.co - Hubungan Rusia dan China makin mesra yang ditandai kerja sama keduanya dalam mengembangkan helikopter berat multiguna pada Senin (8/10)
Pengumuman ini menandai tanda kerja sama teknologi yang lebih erat antara Moskow dan kekuatan ekonomi terbesar no. 2 di dunia.
“Rusia akan menyumbangkan suku cadang untuk pesawat termasuk transmisi, sekrup kemudi dan sistem anti-icing.” kata Kepala Eksekutif perusahaan Andrey Boginsky kepada Presiden Vladimir Putin, menurut transkrip di situs web Kremlin tentang pertemuan mereka.
Kontrak tersebut didasarkan pada perjanjian yang ditandatangani antara pemerintah Rusia dan China pada tahun 2016 untuk Avicopter China dan Russian Helicopters, sebuah unit dari kelompok industri negara Rostec.
Kedua perusahaan mengembangkan helikopter berat untuk pasar China yang akan dirakit di China.
Rusia telah melakukan pembicaraan tentang proyek tersebut dengan China sejak 2008 dan kontrak ditandatangani pada 25 Juni tahun ini, kata Boginsky kepada Putin.
Dia mengatakan kontrak akan berlangsung sekitar 13 tahun, tetapi tidak mengungkapkan rincian lainnya.
Rusia beralih ke China pada tahun 2014 ketika hubungannya dengan Barat memburuk karena aneksasi Krimea dari Ukraina.
China adalah mitra dagang terbesar Rusia dan pengamat Kremlin telah mengamati tanda-tanda kerja sama yang lebih erat antara kedua pemerintah.
Sebab, baik China maupun Rusia sama-sama memiliki hubungan yang naik turun dengan Barat.
Keduanyajuga sejak 2014 bersama-sama mengembangkan pesawat generasi baru berbadan lebar jarak jauh untuk 250-320 penumpang.
Menurut United Aircraft Corporation milik negara Rusia, pesawat itu akan melakukan penerbangan perdananya pada 2023 mendatang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News