Canggih, Pesawat Tempur Generasi Kelima Rusia unjuk Gigi di Dubai

15 November 2021 07:40

GenPI.co - Rusia memamerkan prototipe pesawat tempur generasi kelima barunya di Dubai Airshow pada hari Minggu (14/11).

Pesawat Sukhoi Su-75 Checkmate tersebut ditampilkan di tengah kesepakatan Uni Emirat Arab untuk membeli jet tempur F-35 Amerika berjalan lambat.

Ini adalah pertama kalinya jet tempur yang  diresmikan pada bulan Juli itu ditampilkan di luar Rusia, dan menurut kantor berita negara Rusia itu dikunjungi oleh delegasi Emirat.

BACA JUGA:  Ukraina Memanas, Ada 100 Ribu Tentara Rusia di Perbatasan

Sebuah video simulasi komputer berbahasa Inggris yang mewah menunjukkan pesawat tempur taktis ringan yang mampu membawa lima rudal air-to-air  secara bersamaan itu menghancurkan beberapa target sekaligus.

Presentasi Rusia menyebut Checkmate, yang diperiksa oleh Vladimir Putin selama peluncurannya pada bulan Juli, sebagai jet tempur hemat biaya yang dapat terbang dengan kecepatan Mach 1,8 dan jangkauan 2.800-2.900 kilometer.

BACA JUGA:  Tekanan Terhadap Taiwan Menguat, AS pun Memperingatkan China

Checkmate, yang akan melakukan uji terbang perdananya pada tahun 2023 dan mulai berproduksi pada tahun 2026, belum mendapatkan pesanan. 

Sementara Lockheed Martin F-35 mulai beroperasi pada tahun 2015 di Korps Marinir AS.

BACA JUGA:  Tak Takut Sanksi AS, India Nekat Borong Rudal Rusia

Yury Slusar, kepala United Aircraft Corp, bagian dari konglomerasi pertahanan dan kedirgantaraan negara Rusia, Rostec, mengatakan telah ada "kontak intensif" dengan angkatan udara Rusia.

Para diplomat Barat meragukan negara-negara Teluk yang bersekutu dengan AS akan membeli peralatan canggih seperti Skakmat, meskipun penjualan perangkat keras Rusia ke Teluk telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

UEA pada tahun 2017 menandatangani kesepakatan awal untuk membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35.

Negara itu bekerja sama dengan Rusia pada pesawat tempur generasi berikutnya, tetapi sejauh ini tampaknya tidak membuat kemajuan.

“UEA menyukai gagasan untuk membina hubungan dengan industri pertahanan Rusia, tetapi ini terutama merupakan cara untuk mengirim pesan ke AS,” kata Jean-Loup Samaan, peneliti senior di Institut Timur Tengah di Universitas Nasional Singapura.

Penjualan 50 pesawat tempur F-35 Lighting II oleh Washington ke UEA telah melambat di tengah kekhawatiran tentang hubungan UEA dengan China, termasuk prevalensi teknologi 5G Huawei di negara tersebut.

AS setuju untuk menjual pesawat itu setelah UEA tahun lalu menjalin hubungan dengan Israel.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co