GenPI.co - Tidak peduli apa yang terjadi dalam pembicaraan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia, Israel akan membela diri.
Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett selama kunjungan ke latihan yang dilakukan oleh IDF di Israel utara pada hari Selasa (16/11).
"Kami dikelilingi oleh tantangan keamanan dan tujuannya adalah untuk memanfaatkan periode yang relatif tenang untuk membangun kekuatan. Oleh karena itu, kami sedang mempersiapkan berbagai skenario, baik dekat maupun jauh," tegas Bennett.
Dia mengatakan bahwa Israel berurusan dengan Iran dan afiliasinya di Lebanon dan Suriah.
“Tidak peduli apa yang terjadi antara Iran dan negara adidaya, dan kami tentu khawatir tentang fakta bahwa tidak ada cukup ketangguhan dalam menghadapi pelanggaran Iran, Israel akan membela diri, dengan dirinya sendiri." ucapnya
kunjungan tersebut juga dihadiri Menteri Pertahanan Benny Gantz, yang menyatakan bahwa pihaknya memperhatikan kondisi yang terjadi.
"Kami saat ini melihat kebijakan Iran di dalam Iran dalam konteks nuklir, serta penguatannya di luar Iran, dan pengaruhnya di Suriah dan Lebanon," tambah Gantz.
Dia lantas meminta Dunia harus bertindak melawan Iran dan Israel harus terus melakukan apa yang dibutuhkannya di setiap front pada umumnya dan di front utara pada khususnya.
Pekan lalu, IDF memulai latihan di Israel utara, sebagai bagian dari pasukan cadangan di Divisi ke-36, yang juga dikenal sebagai Formasi Ga'ash.
Sekitar 3.000 tentara dari Brigade Golani, Korps Lapis Baja, brigade artileri dan cadangan, bersama dengan intelijen dan Angkatan Udara, ambil bagian dalam latihan tersebut.
"Kami menemukan di sini sistem yang sangat kohesif dan terlatih yang mendapatkan lebih banyak kemampuan, dan saya sangat senang dengan apa yang telah kami lihat di sini," kata Gantz tentang latihan tersebut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News