Cadas Parah! Tugas Tentara Wanita Israel Bikin Gelagapan

27 November 2021 15:30

GenPI.co - Israel memberi tugas rahasia ke tentara wanita. Tugas itu adalah berhubungan begituan dengan tahanan Palestina.

Para tentara wanita Israel itu sejatinya punya kemampuan luar biasa.

Mereka kerap dilatih untuk jalankan dinas militer yang militer. Mereka juga dilatih intelijen.

BACA JUGA:  Rumah Gubernur Palestina Diserbu Pasukan Israel, Abbas Marah

Dan yang baru ini terbongkar, mereka juga dilatih memberikan layanan cinta ke tahanan.

Itu dilakukan bukan untuk kesenangan. Semua itu dijalankan untuk mengorek informasi rahasia.

BACA JUGA:  Serangan Udara Israel Bertubi-tubi, Asap Mengepul di Suriah Barat

Para tentara wanita Israel yang menjalani dinas militer di penjara sebagai sipir mengaku pernah ditugaskan komandannya untuk hal ini.

Layanan cinta yang diberikan benar-benar full service. Dari pemanasan sampai hal asusila wajib dilakoni.

BACA JUGA:  Israel Bisa Amburadul, Rudal Maut Iran Kirim Kengerian

Tak ada kamus menolak perintah. Untuk kasus terorisme, mereka wajib memberikan semuanya.

Sekali mereka tampil dengan layanan cintanya, informasi dari para narapidana bisa dengan mudah didapatkan.

"Insiden muncikari adalah peristiwa besar," ujar Komandan Penjara Gilboa, Freddy Ben Shitrit, seperti dikutip Times of Israel, Kamis (25/11/2021).

Freddy mengatakan, praktik itu terjadi pada 2018. Dia pada hari Rabu lalu mengonfirmasi bahwa para sipir wanita saat itu dimucikarikan untuk para narapidana kasus terorisme.

Beberapa mantan sipir wanita juga mengaku bahwa mereka telah digunakan sebagai alat tawar-menawar dengan narapidana.

Mereka bahkan sengaja ditempatkan di jalan yang berbahaya oleh atasannya untuk mendapatkan konsesi dari para narapidana.

"Penjara itu menyerahkan tentara wanita kepada teroris untuk tujuan hubungan in**m,” katanya.

Dia bahkan terang-terangan menyebut para pimpinan Israel sengaja menyerahkan tentara wanita kepada teroris untuk tujuan layanan cinta.

Saat di ranjang, semua informasi sensitif bisa dengan mudah didapatkan. 

Hal-hal yang tadinya sangat rahasia menjadi tak lagi rahasia. Semua bisa terbongkar dengan begitu mudahnya.

Skandal itu pertama kali dilaporkan pada 2018 oleh Channel12. Akan terapi, hal itu dibantah dengan tegas oleh layanan penjara.

Menurut media lokal, investigasi awal ditutup karena kurangnya bukti.

Ben Shitrit menghidupkan kembali laporan skandal itu saat bersaksi pada hari Rabu di depan panel pemerintah.

Dia membuka semua hal yang terkait kegagalan yang menyebabkan pembobolan penjara oleh enam tahanan Palestina dari Penjara Gilboa, beberapa bulan lalu.

Dampak dari pembobolan penjara mengungkapkan kegagalan yang meluas di penjara, banyak yang terkait dengan kekurangan staf dan sumber daya.

Salah satu tentara wanita mengatakan dia diserang secara seksual dalam insiden itu.

Sosok yang sudah berhenti dari militer itu menyerukan pada hari Rabu untuk membuka kembali penyelidikan skandal tersebut.

Tentara wanita itu enggan disebutkan namanya. Dia mengatakan kepada Walla bahwa sejumlah sipir wanita telah diserang secara seksual oleh seorang narapidana Palestina bernama Muhammad Atallah.

Para sipir mengeklaim manajemen penjara tahu tentang pelecehan itu dan menutupinya sampai laporan media tentang skandal itu terungkap pada Juni 2018.

Seorang tentara wanita yang maju mengatakan, dia telah diperintahkan untuk menemani Atallah.

Atallah pun disebut kerap meraba-raba bagian sensitif wanita. Pimpinan tentara wanita itu memilih menutup mata.

Sebagai gantinya, Atallah, sosok yang kuat di antara tahanan lainnya, membuat fasilitas itu tetap tenang untuk staf penjara.

“Mereka mengirim saya tugas yang seharusnya tidak saya lakukan. Tugasnya menjadi objek seksual untuk mendapatkan info intelijen,” kata salah satu korban kepada Channel12.

Dia berkata bahwa dirinya digunakan sebagai objek kepuasan pria. Perannya adalah menjadi gadis cantik dan wanita muda yang menggoda.

"Hanya menjadi objek seksual untuk mendapatkan informasi dari mereka," paparnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co