Ngerinya Pengakuan CEO Moderna, Omicron Bikin Dunia Ketar-ketir

30 November 2021 14:45

GenPI.co - Pengakuan CEO Moderna Stephane Bancel mengenai varian baru covid-19 Omicron bisa bikin dunia ketar-ketir.

Pasalnya, pemimpin perusahaan obat dunia itu mengatakan vaksin Covid-19 yang ada saat ini tidak mungkin efektif terhadap varian Omicron seperti halnya terhadap versi Delta.

Komentar Stephane Bancel memicu kekhawatiran bahwa resistensi vaksin dapat menyebabkan lebih banyak penyakit dan rawat inap, memperpanjang pandemi.

BACA JUGA:  Jenderal Iran Bicara, Serukan Penghapusan Total Negara Yahudi

"Tidak ada dunia, saya pikir, di mana (keefektifan) berada pada tingkat yang sama... yang kami miliki dengan Delta," kata  Bancel kepada Financial Times dalam sebuah wawancara.

Dia bahkan mengaku telah berbicara berbicara dengan banyak ilmuwan dan mendapat jawaban bahwa ‘ini tidak akan baik-baik saja’. 

BACA JUGA:  Gawat, Varian Omicron Telah Diidentifikasi di 13 Negara!

Omicron - yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membawa risiko lonjakan infeksi "sangat tinggi" - telah memicu alarm global, 

Penutupan perbatasan yang membayangi pemulihan ekonomi yang baru lahir sejak pandemi yang sudah berjalan selama dua tahun.

BACA JUGA:  Rusia Gerak Cepat, Kembangkan Vaksin yang Bisa Adang Omicron

Bancel menambahkan bahwa tingginya jumlah mutasi pada lonjakan protein yang digunakan virus untuk menginfeksi sel manusia berarti kemungkinan vaksin saat ini perlu dimodifikasi.

Berita kemunculan Omicron menghapus sekitar USD 2 triliun dari nilai saham global pada hari Jumat (26/11).

Meski demikian, ketenangan sedikit dipulihkan minggu ini karena investor menunggu lebih banyak data tentang karakteristik Omicron.

Pernyataan Presiden Joe Biden bahwa Amerika Serikat tidak akan memberlakukan kembali penguncian juga telah membantu menenangkan pasar.

Namun kondisinya kemungkinan akan berubah setelah komentar dari kepala Moderna yang  membuat investor ketakutan.

Pertama kali dilaporkan pada 24 November dari Afrika Selatan, Omicron telah menyebar ke lebih dari selusin negara.

WHO telah mendesak negara-negara untuk menggunakan "pendekatan berbasis risiko untuk menyesuaikan langkah-langkah perjalanan internasional."

Namun, pembatasan global telah memicu kekhawatiran tentang ketidaksetaraan vaksin.(TJP)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co