GenPI.co - Covid-19 varian omicron belakangan membuat resah masyarakat seiring dengan perkembangannya di beberapa negara. Namun, sekelompok ilmuwan Hong Kong berhasil mengisolasi varian Omicron untuk menjadi sampel medis.
Hal tersebut berguna untuk penelitian lebih lanjut demi mengetahui respons kekebalan yang tepat untuk virus tersebut.
Tim peneliti saat ini sedang memperluas pengamatan virus untuk menilai penularan, kemampuan penghindaran kekebalan, serta menambah patogenitasnya.
"Kami menyadari ancaman serius dari varian tersebut dan segera bertindak," kata Profesor Kwok Yung Yuen pemimpin penelitian, dikutip Strait Times, Sabtu (4/12).
Selain itu, kabar baik datang dari Chief Medical Officer Australia Paul Kelly yang menyebut bahwa hingga saat ini infeksi Covid Omicron seluruhnya terjadi dengan gejala ringan dan tidak mematikan.
Hal itu menambah kabar baik mengenai penanggulangan varian omicron.
Sebelumnya, CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan pihaknya optimis bahwa obat pil untuk pengobatan Covid-19 yang saat ini dikembangkan perusahaannya mampu melawan infeksi varian Omicron.
Klaim ini bukan tanpa alasan. Bourla menyebut obat yang diberi nama Paxlovid itu dikembangkan dengan beberapa kemungkinan mutasi virus.
Sementara itu, Sinovac Biotech juga akan melakukan penelitian untuk mengetahui dampak varian Omicron terhadap vaksin inaktif COVID-19.
“Kami juga akan mengevaluasi apakah perlu dikembangkan vaksin baru untuk menghadapi varian Omicron tersebut dalam waktu dekat,” demikian pernyataan Sinovac, di Beijing, China, Selasa.
Produsen vaksin yang berbasis di Beijing tersebut telah memantau perkembangan kasus varian Omicron.
“Kami secara aktif juga mengumpulkan informasi dan sampel varian Omicron melalui jaringan mitra kami di seluruh dunia,” demikian Sinovac.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News