GenPI.co - China marah besar pada Selasa (7/12), dan memperingatkan bahwa Amerika Serikat akan membayar mahal untuk boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 atas masalah hak asasi manusia.
AS sendiri memutuskan tidak akan mengirimkan perwakilan ke ajang olah raga tersebut. Atlet dari negeri Paman Sam juga diimbau untuk tidak ikut bertanding, meski tidak ada larangan tegas.
Hal tersebut sebagai upaya mengambil posisi terhadap tuduhan genosida China terhadap minoritas Uyghur.
Langkah itu menarik reaksi yang berapi-api dari Beijing, yang mengancam tindakan balasan yang tidak ditentukan, dengan mengatakan AS akan "membayar harga untuk kesalahannya".
"Tetap disini," kata juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian kepada wartawan pada konferensi pers harian.
Dia menegaskan bahwa upaya AS untuk mengganggu Olimpiade Musim Dingin Beijing karena prasangka ideologis, berdasarkan kebohongan dan rumor, hanya akan mengungkap niat jahatnya.
"Olimpiade Musim Dingin bukanlah panggung untuk pertunjukan politik dan manipulasi politik," tambahnya,
Dia menuduh AS melakukan tindakan yang mengganggu dan merusak Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Langkah boikot Washington sendiri disambut secara luas oleh kelompok hak asasi dan politisi di AS, di mana Presiden Joe Biden berada di bawah tekanan untuk berbicara menentang pelanggaran hak asasi China.
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki sebelumnya mengatakan pemerintah tidak akan mengirim perwakilan diplomatik atau resmi ke Olimpiade di China
Dia mengatakan, genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan China yang sedang berlangsung di Xinjiang dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.
“Mengirim perwakilan resmi akan menandakan bahwa Olimpiade berjalan seperti biasa.Dan kita tidak bisa melakukan itu, kata Psaki
Meski begitu, dia menambahkan pemerintah akan tetap mendukung para atlet di Tim USA mendapat.
“Kami akan mendukung mereka 100 persen saat kami menyemangati mereka dari rumah," tambahnya.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyebut langkah AS sebagai keputusan politik murni untuk setiap pemerintah yang sepenuhnya dihormati oleh lembaga itu dalam netralitas politiknya.
“Pengumuman itu juga memperjelas bahwa Olimpiade dan partisipasi para atlet berada di luar politik dan kami menyambut ini," kata juru bicara IOC.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News