Serangan Maut Israel di Suriah, Targetnya Lab Senjata Kimia

14 Desember 2021 07:25

GenPI.co - Dugaan serangan maut Israel pada bulan Juni lalu dikuak oleh The Washington Post  pada hari Senin (13/12), yang menargetkan tiga lab senjata kimia di Suriah.

Serangan udara pada 8 Juni itu menargetkan tiga sasaran militer, yang terletak di dekat Damaskus dan Homs.

Laporan itu mengatakan bahwa serangan tersebut menewaskan tujuh tentara termasuk seorang kolonel Suriah yang bekerja di laboratorium militer rahasia iitu.

BACA JUGA:  Teknologi Peneliti Korea Mumpuni, Varian Omicron Tak bisa Lari

Petugas, yang diidentifikasi sebagai Ayham Ismail, dilaporkan ditempatkan di fasilitas pembuatan senjata kimia di Masyaf sebagai insinyur militer.

Dugaan serangan udara Israel, yang di masa lalu menargetkan milisi pro-Iran - proksi Iran - yang berbasis di Suriah, dianggap tidak biasa karena menargetkan fasilitas militer Suriah.

BACA JUGA:  Kelompok Hamas ditembaki di Negara Orang, 4 Tewas

“Serangan itu dilaporkan merupakan bagian dari kampanye Israel untuk menghentikan upaya Suriah untuk memulai kembali produksi senjata kimianya sebelum senjata apa pun dapat dibuat,” kata dua petugas intelijen kepada The Washington Post. 

Serangan terhadap persediaan agen saraf, atau gas saraf yang ada, dapat melepaskan gas berbahaya dan mematikan ke kota-kota dan desa-desa Suriah terdekat di daerah tersebut.

BACA JUGA:  China Jangan Jemawa, Invasi Penuh ke Taiwan akan Sulit Dicapai

Israel memerintahkan serangan udara setelah laporan intelijen mengrnai Suriah yang membangun kembali kemampuan senjata kimianya.

Juga setelah militer Suriah berhasil mengimpor bahan kimia yang dapat digunakan untuk membuat gas sarin, kata empat perwira intelijen barat, menurut The Washington Post.

Serangan gas sarin besar-besaran yang dilakukan oleh rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Agustus 2013, selama Perang Saudara Suriah.

Pada peristiwa itu lebih dari 1.400 warga sipil di pinggiran Damaskus, Ghouta, tewas.

Selain itu, ada banyak laporan tentang penggunaan senjata kimia selama perang saudara Suriah oleh rezim Assad dan Negara Islam Irak dan Syam (ISIL).

Dua laporan yang diterbitkan tahun lalu berbicara tentang empat serangan senjata kimia Suriah terhadap warganya sendiri pada tahun 2017 dan pada tahun 2018.

Hl itu diungkap duta besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan kepada Komite Pertama Majelis Umum PBB pada bulan Oktober lalu.

Dia  menambahkan bahwa rezim Assad telah melakukan ini meskipun itu telah menyetujui Konvensi Senjata Kimia (CWC).

Sebuah laporan dari kantor berita negara Suriah SANA menyatakan bahwa serangan udara 8 Juni menargetkan kota Sahnaya dan situs milik Divisi Pertama di Al-Kiswah, serta baterai pertahanan udara dan batalyon rudal milik Brigade ke-155 di utara Damaskus.

Para pejabat Israel menolak mengomentari serangan itu. Para pejabat Suriah telah membantah menggunakan atau membuat senjata kimia sejak 2013.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co