GenPI.co 
GenPI.co - Varian Omicron kini Tak Bisa lari. Pasalnya peneliti Korea telah mengembangkan teknologi diagnostik molekuler yang dapat mendeteksinya hanya dalam 20 menit.
Pengembangan teknologi yang dilakukan ilmuwan dari Pohang University of Science and Technology (POSTECH) tersebut saat ini telah selesai, namun masih membutuhkan waktu sebelum dikomersialisasi.
Studi dari tim yang dipimpin oleh Profesor Lee Jung-wook dari Departemen Teknik Kimia POSTECH itu diumumkan pada Jumat (10/12) lalu dan akan dipublikasikan hasilnya secara online.
BACA JUGA: Pengumuman Terbaru WHO Soal Varian Omicron, Semua Wajib Waspada
Omicron adalah varian dengan kemampuan 26-32 mutasi, yang digunakan untuk menginfeksi sel oleh virus Covid -19.
Menurut tim peneliti, teknologi diagnosa molekuler dapat membedakan mutasi pada basa nukleotida tunggal, sehingga dapat mendeteksi "Stealth Omicron", yang sulit ditemukan dengan tes PCR.
BACA JUGA: Varian Omicron Mengganas, Inggris Mulai sempoyongan
Saat ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menggunakan tiga metode untuk mendeteksi varian COVID-19: analisis seluruh genom, analisis DNA target (mutasi seperti protein lonjakan), dan uji PCR.
Dalam kasus varian Delta, dapat dideteksi dengan tes PCR saat ini, tetapi Omicron tidak bisa. Teknologi yang baru dikembangkan kali ini bukanlah metode sekuensing yang membaca sekuens DNA atau RNA, melainkan teknologi diagnostik molekuler.
BACA JUGA: Inggris Bakal Sempoyongan, Prediksi 60 Ribu Kasus per Hari
Teknologi yang ada hanya menyaring area tertentu dari virus. Sementara teknologi diagnostik molekuler dirancang untuk menyebabkan reaksi pengikatan asam nukleat hanya ketika RNA COVID-19 ada, memungkinkan deteksi cepat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
