GenPI.co - Keajaiban Natal terjadi ada tanggal 24 Desember 1914. Perang Dunia I mendadak berhenti di berbagai medan perang di seluruh Eropa.
Pihak-pihak yang bertikai bersatu dalam apa yang kemudian dikenal sebagai Christmas Truce atau Gencatan Senjata Natal.
Catatan dari tentara di parit-parit menceritakan kisah kedua belah pihak menyanyikan lagu-lagu Natal dan berbagi minuman, biskuit, dan rokok.
"Di seberang lapangan, di antara bayang-bayang gelap di luar, saya bisa mendengar gumaman suara-suara," tulis seorang tentara penembak dengan senjata mesin Inggris, Bruce Bairnsfather.
Bairnsfather dan rekan-rekan prajuritnya menyadari bahwa suara-suara itu adalah orang-orang Jerman yang bernyanyi untuk menghormati Malam Natal.
Mereka kemudian mendengar seorang tentara Jerman berteriak kepada mereka untuk keluar dari parit.
Kedua belah pihak kemudian bertemu di No Man's Land dan berjabat tangan.
Elemen lain dari gencatan senjata adalah bahwa masing-masing pihak mengizinkan yang lain untuk mengumpulkan prajurit yang tewas, yang tidak mungkin dilakukan selama pertempuran yang sebenarnya.
Surat seorang tentara yang diterbitkan di The Irish Times sebulan kemudian menggambarkan adegan itu sebagai "kerumunan besar perwira dan pria, Inggris dan Jerman, berkumpul di sekitar mayat yang telah dikumpulkan bersama dan diletakkan dalam satu baris."
Adegan serupa terjadi di medan perang lain juga dengan laporan dari beberapa permainan yang menggambarkan sepak bola dan pesta liburan.
Gencatan senjata mini ini adalah waktu jeda singkat bagi para prajurit yang telah berperang yang mereka harapkan akan berakhir dengan cepat selama enam bulan.
"Kami tidak menembak hari itu, dan semuanya begitu sunyi seperti mimpi," tulis J. Reading dalam sebuah surat kepada istrinya.
Tidak semua orang senang dengan gencatan senjata. Perwira berpangkat lebih tinggi merasa kesal dengan situasi itu
Beberapa catatan mengungkap bahwa mereka menghukum anak buah mereka mereka lantara berjabat tangan dengan misah.
Perang berlanjut segera setelah Natal berakhir, meskipun beberapa catatan menunjukkan bahwa di beberapa tempat, itu berlanjut beberapa hari lagi.
Selama empat tahun berikutnya perang berlangsung, tidak pernah ada lagi gencatan senjata Natal.
Itu kemudian membuat peristiwa 1914 unik dan menjadi bagian dari kajaiban Natal.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News