Taktik Perang Baru China Lumayan Sangar, Otak Bisa Lumpuh

31 Desember 2021 14:10

GenPI.co - Taktik perang baru China lumayan sangar. Isinya bikin deg-degan. Sekali meluncur, otak diklaim bisa lumpuh.

Gaya baru perang China itu diulas habis media AS, The Washington Times.

Beragam taktik perang terbaru yang licik dan penuh jebakan dibongkar dari berbagai sisi.

BACA JUGA:  China Kembali Bergejolak, Penduduk Kota Besar dikunci

Taktik baru China ini disebut sangat efektif. Musuh yang jadi lawan tak dimatikan.

China lebih suka membuat lumpuh. Dan hal ini, justru membuat derita berkepanjangan yang tak pernah ada ujungnya.

BACA JUGA:  Gibran Larang Pelaku UMKM di Solo Jualan Batik dari China

Dalam laporannya, The Washington Times menerjemahkan dan menganalisis tiga laporan 2019 oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Menurut The Washington Times, para peneliti China telah mempelajari cara mengintegrasikan manusia dan mesin.

BACA JUGA:  Acaman Maut China ke Taiwan Jika Kukuh ingin Merdeka

Semua diarahkan untuk menciptakan peningkatan kapasitas fisiologis dan kognitif manusia, serta bekerja pada pertahanan otak terhadap serangan kontrol otak.

Dikabarkan bahwa sebuah lembaga penelitian di China telah sibuk mengembangkan senjata yang diklaim mampu melumpuhkan musuh dengan tingkat penyiksaan di atas batas kewajaran. 

Laporan ini bahkan telah diterbitkan di surat kabar militer resmi PLA Daily.

The Washington Times punya ulasan yang tak kalah menakutkan.

Mereka mengatakan bahwa dokumen-dokumen yang diterjemahkan menjelaskan kedalaman penelitian perang otak.

Dan China dan menunjukkan bahwa itu telah berlangsung selama beberapa tahun.

“Perang telah mulai bergeser, dari pengejaran untuk menghancurkan tubuh menjadi melumpuhkan dan mengendalikan lawan," bunyi salah satu laporan Harian PLA.

Sebelumnya, Kepala Departemen Perdagangan, Gina Raimondo, juga telah menuding China menggunakan bioteknologi dan inovasi medis.

Itu dilakukan untuk mengejar kendali atas rakyatnya dan penindasannya terhadap anggota kelompok etnis dan agama minoritas.

Sementara seorang pejabat senior AS yang dikutip oleh The Financial Times dalam laporannya mengatakan bahwa China sedang mengerjakan pengeditan gen.

Ada juga peningkatan kinerja manusia (dan) antarmuka mesin otak.

Pihak berwenang China sudah menolak klaim semacam itu, dan mengatakan hal itu sebagai tudingan yang tidak berdasar. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co