Presiden Taiwan Bersuara Keras, China Dibuat Tersudut

02 Januari 2022 08:40

GenPI.co - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada hari Sabtu (1/1) mendesak China untuk mengekang petualangan militernya.

Pasalnya hal itu telah menciptakan  ketegangan antara kedua belah pihak pada tingkat tertinggi dalam beberapa tahun.

Beijing telah meningkatkan tekanan militer dan diplomatik di Taiwan sejak Tsai Ing-wen berkuasa pada 2016, saat dia menolak pernyataan bahwa pulau itu adalah wilayah China.

BACA JUGA:  Ulah China di Perbatasan Bikin India Geram, Kecaman pun Terlontar

Pesawat-pesawat tempur China telah membuat sejumlah besar serangan secara historis ke zona pertahanan udara Taiwan dalam beberapa bulan terakhir.

“Pihak berwenang di Beijing harus menghentikan penyebaran petualangan militer di dalam barisan mereka", kata Tsai dalam pidato Tahun Barunya.

BACA JUGA:  Dunia Lesu, Perayaan Tahun Baru dengan Kemeriahan Ala Kadarnya

Dia menegaskan bahwa penggunaan sarana militer sama sekali bukan pilihan untuk menyelesaikan perbedaan antara kedua pihak.

Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, dan telah berjanji untuk merebutnya suatu hari nanti, dengan kekerasan jika perlu.

BACA JUGA:  Roket Hamas Meluncur ke Israel, Serangan Perdana di 2022

"Penyatuan kembali tanah air kita adalah aspirasi yang dimiliki bersama oleh orang-orang" baik di China maupun Taiwan, ucap Presiden Xi Jinping dalam pidato Tahun Barunya 

Kementerian pertahanan Taiwan memperingatkan pada Oktober bahwa ketegangan militer dengan China berada pada level tertinggi dalam empat dekade setelah rekor jumlah jet China memasuki zona pertahanan udaranya.

Beijing juga telah meningkatkan upaya dalam beberapa tahun terakhir untuk mengisolasi Taiwan di panggung internasional.

Pemerintah China menganggap setiap deklarasi formal Taiwan "merdeka" sebagai provokasi dan telah berulang kali mengancam konsekuensi bagi negara-negara yang mendukung Taipei dalam penentuan nasib sendiri.

Beijing telah mendorong sekutu diplomatik Taiwan yang semakin berkurang untuk beralih pihak.

Baru-baru ini, Nikaragua mengakui Beijing atas Taipei, dan China membuka kedutaannya di negara Amerika Tengah pada hari Jumat (31/12). (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co