Dunia Makin Sempoyongan, Data Covid-19 yang Baru Bisa Bikin Lemas

09 Januari 2022 06:25

GenPI.co - Dunia makin sempoyongan dengan terkuaknya data  Covid-19 yang kembali meroket jumlahnya dalam beberapa hari terakhir.

Menurut penghitungan AFP pada Sabtu, tercatat rata-rata lebih dari dua juta kasus virus corona setiap hari antara 1 dan 7 Januari dengan angka berlipat ganda dalam 10 hari.

Rata-rata 2.106.118 infeksi harian baru dilaporkan selama periode tujuh hari, tak lama setelah ambang batas satu juta kasus dilewati pada minggu 23-29 Desember 2021.

BACA JUGA:  Kondisi Kazakhstan Makin Berbahaya, WNI Diimbau Waspada

Jumlah kasus global baru telah melonjak 270 persen sejak Omicron yang sangat menular. Varian tersebut ditemukan di Afrika Selatan pada akhir November.

Di tengah lonjakan infeksi tersebut, kematian terkait Covid berada pada level terendah sejak Oktober 2020, dengan rata-rata 6.237 per hari tercatat dalam periode antara 1 dan 7 Januari.

BACA JUGA:  Data WHO Sungguh Mengejutkan, Tsunami Covid-19 di Depan Mata

Meskipun studi awal menunjukkan Omicron menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, para ahli telah memperingatkan banyaknya kasus yang dipicu. oleh strain masih bisa membanjiri sistem kesehatan.

Negara-negara di seluruh dunia telah menerapkan kembali pembatasan dan meningkatkan program vaksinasi dalam upaya untuk membendung penyebaran virus.

BACA JUGA:  Rahasia Hizbullah Tekuak pada Drone yang Ditembak Jatuh Israel

Eropa, serta Amerika Serikat dan Kanada, adalah hotspot infeksi dunia. Kedua wilayah tersebut masing-masing mewakili 49 persen dan 33 persen kasus Covid global dalam sepekan terakhir.

Kasus Covid meroket 47 persen di Eropa dan 76 persen di Amerika Serikat dan Kanada dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Pada periode yang sama, infeksi Covid meningkat sebesar 224 persen di Oseania, 148 persen di Amerika Latin dan Karibia, 116 persen di Timur Tengah, dan 145 persen di Asia.

Jumlah kasus baru yang dilaporkan di Afrika tetap stabil tetapi, seperti di tempat lain, berada pada level tertinggi sejak awal pandemi pada Maret 2020.

Angka-angka tersebut didasarkan pada statistik resmi yang dihasilkan oleh otoritas kesehatan nasional.

Sebagian besar kasus yang tidak terlalu parah atau tanpa gejala tidak terdeteksi meskipun pengujian intensif dilakukan sejak awal pandemi.

Kebijakan pengujian juga bervariasi dari satu negara ke negara lain.

Mempertimbangkan kelebihan kematian terkait dengan Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan jumlah kematian secara keseluruhan bisa dua hingga tiga kali lebih tinggi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co