GenPI.co - Sebuah drone kecil roda empat milik Iran entah bagaimana berhasil menyusup ke Amerika Serikat dengan misi menghabisi eks Presiden Donald Trump.
Melalui kameranya, kendaraan itu mengawasi Trump yang sedang bermain golf bersama koleganya sesama anggota klub Mar-a-lago di kediamannya di Palm Beach Florida.
Sementara itu, di tempat tersembunyi, yang tampak seperti sebuah markas militer, seorang yang mengendalikan aksi drone itu memperhatikan Trump dan kawan-kawan melalui monitor yang terhubung dengan kamera pada drone.
Di sebelah monitor, tampak gambar komandan Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam Qassem Soleimani.
Solemani adalah jenderal top Iran yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak militer AS di Irak pada 3 Januari 2020 lalu.
Drone bercorak warna kamuflase militer tersebut kemudian mendekati Trump setelah berhasil meretas kamera keamanan di tempat itu.
Sang operator drone lalu mengetik perintah pada sebuah monitor lain yang menunjukkan deretan bahasa pemrograman komputer.
Sejurus kemudian sebuah pesan tak dikenal diterima oleh ponsel para pemain golf tersebut.
"Pembunuh Soleimani dan orang yang memberi perintah akan membayar harganya," demikian bunyi pesan pendek tersebut.
Sementara Trump dan kawan-kawan memperhatikan ponsel mereka, drone kepunyaan militer Iran itu mengeluarkan senjatanya beserta bidikan laser merah untuk menuntaskan misi.
Itu adalah animasi yang menggambarkan skenario pembunuhan Donald Trumps yang dirilis pemerintah Iran pada Rabu (12/1) lalu.
Animasi CGI terseut dipublikasi di di situs resmi Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Video tersebut dibuat sebagai bagian dari kontes memperingati pembunuhan Soleimani oleh militer AS.
Video lain diterbitkan pada hari Kamis di situs web Presiden Ebrahim Raisi, diberi judul "Balas dendam yang pasti,”.
Tayangan itu menampilkan potongan video pidato yang menampilkan Raisi dan Trump, dan foto-foto Soleimani. Video berakhir dengan kartu judul yang bertuliskan "#Hero."
Pada 3 Januari, beberapa media Israel diretas oleh hacker pro-Iran, bertepatan dengan peringatan kematian Soleimani.
Tidak jelas apakah para peretas itu disponsori negara, dan bukan pertama kalinya The Post menjadi sasaran peretas pro-Iran(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News