Manuver Radikal Perdana Menteri Inggris, Berani Lakukan ini

21 Januari 2022 01:20

GenPI.co - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Rabu (19/1)  melakukan manuver radikal dengan mengakhiri pembatasan covid-19. 

Penghentaian tersebut termasuk kewajiban mengenakan masker, bekerja dari rumah dan paspor vaksin.

Dia juga menyebut  bahwa langkah-langkah telah diperkenalkan untuk memperlambat penyebaran varian virus omicron yang sangat menular.

BACA JUGA:  Virus Corona Membeludak di Hong Kong, Hamster Jadi Sasaran

"Banyak negara di seluruh Eropa telah mengalami penguncian musim dingin lebih lanjut, tetapi pemerintah ini mengambil jalan yang berbeda," kata Johnson kepada anggota parlemen.

Dia juga  mengutip penurunan jumlah orang yang dirawat di perawatan intensif karena virus.

BACA JUGA:  Jerman di Titik Kritis, Kasus Virus Corona Tembus ratusan Ribu

"Ilmuwan kami percaya bahwa kemungkinan gelombang omicron kini telah memuncak secara nasional, karena kampanye pendorong yang luar biasa," kata Johnson.

Dia juga menambahkan bahwa pembatasan juga telah memperlambat penyebaran.

BACA JUGA:  Korea Utara Nekat, Pilih Konfrontasi Jangka Panjang dengan AS

Namun demikian, beberapa ilmuwan tidak setuju dengan langkah pemerintah Inggris tersebut. 

"Menghilangkan tindakan dalam menghadapi tingkat infeksi yang sangat tinggi adalah sebuah risiko," kata virolog University of Warwick Lawrence Young.

Dia akan lebih bijaksana untuk menunggu beberapa minggu lagi sebelum menghapus saran untuk bekerja dari rumah dan mandat penutup wajah. 

“Tidak ada jaminan bahwa tingkat infeksi akan terus turun,”  tambah Young.

Inggris telah mengalami 152.513 kematian sejak virus itu muncul di China pada awal 2020.

Johnson saat ini menghadapi krisis politik, termasuk kritik dari partainya sendiri, karena menjadi tuan rumah pesta selama puncak penguncian di negara itu. 

Beberapa mengatakan pelonggaran pembatasan adalah upaya Johnson untuk menopang dukungan di antara kaum konservatif yang tidak setuju dengan pemerintah yang dipimpinnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co