Raksasa Farmasi Pfizer Kirim Kabar Baik ke Seluruh Dunia, Wow

27 Januari 2022 14:18

GenPI.co - Raksasa farmasi Pfizer yang berbasis di Amerika Serikat bersama mitranya dari Jerman, BioNTech, Selasa (25/1/2022) memberikan kabar gembira untuk masyarakat dunia.

Dilansir dari VOA, Kamis (27/1/2022), keduanya mengumumkan telah memulai uji klinis dari versi vaksin Covid-19 baru yang dirancang khusus untuk melindungi dari varian Omicron virus Corona.

Selanjutnya, kedua perusahaan itu akan menguji vaksin baru baik untuk dosis utama maupun sebagai booster pada lebih dari 1.400 relawan dewasa yang sehat berusia antara 18 dan 55 tahun.

BACA JUGA:  Rupiah/USD Begini Saat Vaksin Pfizer Bikin Investor Dunia Bahagia

Peneliti akan mengelompokkan para relawan itu ke dalam tiga kelompok.

Kelompok pertama, bagi sudah menerima dua dosis awal dari vaksin yang sekarang, akan diberi satu atau dua dosis vaksin khusus Omicron yang baru.

BACA JUGA:  Mau Suntik Vaksin Pfizer? Nih Efek Sampingnya

Kelompok kedua, bagi telah menerima dua dosis pertama dan booster berupa vaksin yang asli, akan diberi satu dosis versi vaksin saat ini atau yang direvisi.

Kelompok ketiga akan terdiri dari orang dewasa tidak divaksinasi yang akan diinokulasi dengan tiga dosis vaksin khusus Omicron.

BACA JUGA:  Pil Covid-19 Bikinan Pfizer, Sebegini Tingkat Kemanjurannya

Uji klinis vaksin khusus Omicron buatan Pfizer dilakukan di tengah rilis sebuah studi baru yang menunjukkan antibodi yang dihasilkan oleh dosis ketiga dari vaksin pertama Covid-19 masih memberikan perlindungan yang kuat sampai empat bulan setelah dosis terakhir.

Temuan dari studi laboratorium yang dilakukan sekelompok ilmuwan di University of Texas Medical Branch bekerjasama dengan para ilmuwan dari Pfizer dan BioNTech, namun belum dikaji rekan sejawat atau diterbitkan dalam sebuah jurnal ilmiah yang resmi.

Terpisah, Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) melaporkan telah menghentikan penggunaan dua perawatan antibodi virus corona karena tidak efektif terhadap varian Omicron.

Badan regulasi obat-obatan federal itu menyatakan pihaknya membatasi otorisasi penggunaan darurat yang diberikan berkaitan dengan pengobatan yang dikembangkan oleh perusahaan Regeneron dan Eli Lilly.

Keputusan untuk menarik kedua metode pengobatan itu mengakibatkan para dokter dan rumah-rumah sakit di Amerika Serikat hanya memiliki satu pengobatan antibodi yang dikembangkan perusahaan farmasi AS GlaxoSmithKline dan mitranya, Vir Biotechnology, bersama dengan pil antivirus yang dikembangkan Pfizer dan raksasa farmasi AS Merck.

Semuanya persediaannya sedikit di seluruh negeri dan sulit untuk menemukannya.

Sementara, para ilmuwan di seluruh dunia terus mengamati versi baru varian Omicron dari virus Corona yang kini telah terdeteksi di lebih dari 40 negara.

Varian baru yang telah disebut BA.2, telah terdeteksi di Inggris, Denmark, India, Norwegia, Singapura, Swedia dan Amerika Serikat pada Januari saja.

Bahkan, para peneliti telah menjuluki BA.2 sebagai "Omicron yang diam-diam" karena sifat genetiknya membuatnya lebih sulit untuk diidentifikasi melalui tes PCR.

Namun sejauh ini, tidak ada cukup data untuk menentukan apakah versi baru Omicron itu lebih menular dan lebih ganas dari pada induknya yang sangat menular.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co