Rakyat Sipil Terjebak Pemboman Udara Rusia, Ukraina jadi Neraka

12 Februari 2022 09:25

GenPI.co - Ukraina bakal jadi neraka dalam beberapa hari mendatang. Invasi Rusia dimulai dengan warga sipil yang terjebak di bawah pemboman udara.

Hal itu diungkapkan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada Jumat (11/9) yang secara dramatis meningkatkan alarm atas Rusia.

Karenanya dia meminta warga AS yang masih berada di negara itu untuk segera pergi dalam 48 jam. 

BACA JUGA:  Manuver Rusia Terkuak di Gambar Satelit, Ukraina Bisa Bahaya

"Sebuah serangan oleh lebih dari 100 ribu  tentara Rusia yang saat ini berkumpul di sebelah Ukraina bisa terjadi kapan saja sekarang," kata Sullivan kepada wartawan di Washington.

Dia menolak spekulasi bahwa Kremlin tidak akan pernah memicu krisis sementara Olimpiade musim dingin yang diselenggarakan sekutunya China, masih berlangsung.

BACA JUGA:  Perang Mendekat, Joe Biden Minta Warga AS Meninggalkan Ukraina

Serangan seperti itu  dikatakan bisa terjadi sebelum Olimpiade berakhir pada 20 Februari.

“Skenario serangan yang akan segera terjadi adalah sangat , kemungkinan yang sangat berbeda," kata Sullivan.

BACA JUGA:  Ukraina Kritis, Hubungan Moscow-London juga di Titik Terendah

Meski demikian, Sulivan mengkau bahwa pihaknya belum bisa memprediksi apakah Presiden Vladimir Putin telah mengambil keputusan.

Namun dia menekankan bahwa Amerika Serikat bersiap untuk yang terburuk, termasuk serangan cepat  di ibukota Kiev.

Sullivan berbicara tak lama setelah Biden dan enam pemimpin Eropa, kepala NATO dan Uni Eropa mengadakan pembicaraan tentang krisis terburuk antara Barat dan Rusia sejak berakhirnya Perang Dingin.

Seorang pejabat AS mengatakan Biden akan berbicara dengan Putin pada hari Sabtu (12/2), sementara pemerintah Prancis mengatakan bahwa Presiden Emmanuel Macron juga akan menelepon pemimpin Rusia pada hari yang sama.

Seiring dengan krisis Ukraina yng menuju titik kulminasi, harga minyak mulai melonjak dan ekuitas AS mulai terperosok.

Sullivan juga mengulangi peringatan bahwa Rusia berisiko terkena sanksi Barat yang berat.

Setelah panggilan telepon kelompok antara para pemimpin AS dan Eropa, juru bicara Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk mencegah perang di Eropa.

“Tetapi jika Moskow gagal untuk mundur, sekutu bertekad untuk bersama-sama mengambil sanksi cepat dan dalam terhadap Rusia,” katanya.

Sanksi ini akan menargetkan sektor keuangan dan energi, kata kepala Uni Eropa Ursula von der Leyen.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co