GenPI.co - Wakil duta besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy pada hari Selasa (15/2) mengatakan kepada para pemimpin barat bahwa mereka harus menemui dokter karena menderita paranoia.
Sebab, para pemimpin itu dianggap khawatir berlebihan atas 100 ribu atau lebih tentara Rusia yang berkumpul di perbatasan Ukraina.
"Saya pikir mereka perlu memiliki dokter yang baik, saya merekomendasikan mereka untuk melakukannya. Spesialis dalam kasus paranoia seperti itu," kata Polyanskiy.
Dia menyangkal bahwa Rusia bermaksud menyerang tetangganya, bekas negara Soviet.
"Pasukan kami berada di wilayah kami, (mereka) tidak mewakili ancaman bagi siapa pun," katanya kepada wartawan.
Ditanya tentang jumlah tentara yang Rusia yang menurut Moskow adalah bagian dari latihan militer dengan sekutunya Belarus, Polyanskiy mengaku tidak tahu persis.
"Saya pikir latihan dengan Belarusia akan selesai dalam waktu satu minggu. Selebihnya, saya tidak tahu," kata Polyanskiy.
Sementara itu, Amerika Serikat pada hari Selasa menuntut agar Moskow menunjukkan bukti "de-eskalasi.
Penyataannya itu muncul setelah ada laporan Rusia menarik pasukannya telah ditarik dari perbatasan.
"Kepada warga Rusia: Anda bukan musuh kami, dan saya tidak yakin Anda menginginkan perang berdarah yang merusak melawan Ukraina," kata Biden dalam pidato yang disiarkan secara nasional dari Gedung Putih.
Biden mengatakan Amerika Serikat tidak mencari konfrontasi langsung dengan Rusia, tapi akan merespons dengan cepat jika Rusia menyerang Amerika di Ukraina.
Dia juga nebyebut bahwa serangan Rusia di Ukraina tetap mungkin terjadi dan laporan bahwa beberapa pasukan Rusia telah pindah dari perbatasan Ukraina belum diverifikasi oleh Amerika Serikat.
"Kami siap untuk menanggapi dengan tegas serangan Rusia di Ukraina, yang masih sangat mungkin terjadi," kata Biden.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News