Kondisi Ukraina Makin Panas, Israel Keluarkan Seruan Keras

20 Februari 2022 10:25

GenPI.co - Kementerian Luar Negeri Israel pada hari Sabtu (19/2)  mengeluarkan seruan keras bagi warganya yang tinggal di Ukraina.

Mereka diminta  untuk segera meninggalkan negara itu, di tengah meningkatnya peringatan Barat tentang invasi Rusia terhadap negara itu.

Kementerian mengajukan banding setelah mengadakan penilaian situasional dan setelah pembicaraan yang diadakan direktur jenderal Alon Ushpiz dengan tokoh-tokoh yang tidak ditentukan di Konferensi Keamanan Munich.

BACA JUGA:  Kim Jong Un Sungguh Kejam, Tukang Kebun Dibeginikan

Pernyataan Kemenlu Isarel juga mengutip “peristiwa di Ukraina timur,” yang tampaknya mengacu pada bentrokan yang semakin intensif di sana antara pasukan pemerintah dan separatis pro-Rusia.

Kementerian mengatakan pihaknya memutuskan untuk menahan Duta Besar Israel Michael Brodsky di Kyiv untuk membantu warga Israel yang ingin pergi. 

BACA JUGA:  Ketegangan Meningkat Setelah Kematian Pertama Tentara Ukraina

Menurut pernyataan itu, dia dan staf kedutaan pada Minggu (20/2) membuka bagian konsuler pada untuk memberikan dokumen perjalanan kepada warga yang memerlukan.

Israeli juga mengatakan sedang mengawasi keputusan oleh AS dan Inggris untuk memindahkan kedutaan mereka di Kyiv ke kota Lviv, dengan tujuan menjaga nyawa utusan Negara Israel di Ukraina sambil memberikan tanggapan terhadap warga Israel.

BACA JUGA:  Pemimpin Separatis pro-Rusia Berseru Keras, Petaka bagi Ukraina

Pekan lalu, Kemenlu Israel  mengeluarkan peringatan perjalanan untuk Ukraina akhir pekan lalu dan mendesak warga Israel di negara itu untuk segera pergi.

Seruan ini diulang sepanjang minggu oleh pejabat Israel dan mendapat tanggapan tanggapan yang beragam.

Dalam sebuah wawancara dengan The Times of Israel pada hari Selasa (15/2) di kantornya di Kyiv, Duta Besar Brodsky mengatakan orang Israel harus segera meninggalkan Ukraina.

Mereka dikatakan tidak boleh mengandalkan penerbangan penyelamatan untuk menyelamatkan mereka jika perang pecah.

Seruan terbaru kepada warga Israel datang ketika Jerman dan Prancis mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina.

Hal ini terjadi menyuul bentrokan mematikan pecah antara pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Rusia dan uji coba rudal berkemampuan nuklir Moskow dalam unjuk kekuatan yang menantang.

Baik maskapai Jerman Lufthansa dan Austrian Airlines mengatakan mereka akan menghentikan penerbangan ke Kyiv dan Odessa mulai Senin hingga akhir Februari, tetapi akan mempertahankan penerbangan ke Ukraina barat.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co