GenPI.co 
GenPI.co - Para pemimpin separatis pro-Rusia di dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri berseru keras dengan mengumumkan mobilisasi umum Sabtu (19/2).
Tindakan ini memicu kekhawatiran eskalasi lebih lanjut dalam pertempuran di negara bekas Soviet itu.
Pengumuman itu muncul setelah laporan pengamat dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa
BACA JUGA: Rusia Cari Dalih Menginvasi Ukraina, Pakai Separatis pro-Moscow
Pengamat mengatakan, terjadi peningkatan yang signifikan dalam serangan di garis depan di bagian timur Ukraina yang dikendalikan oleh pemberontak pro-Rusia.
Kedua belah pihak pada Sabtu pagi saling menuduh Sabtu pagi melakukan serangan baru.
BACA JUGA: Tank Rusia Mundur dari Perbatasan Ukraina, Kubu Barat Tetap Cemas
"Saya mendesak warga saya yang berada di cadangan untuk datang ke kantor wajib militer. Hari ini saya menandatangani dekrit tentang mobilisasi umum," Denis Pushilin, pemimpin yang disebut Republik Rakyat Donetsk.
Dia mengeluarkan pengumuman itu dalam sebuah video.
BACA JUGA: Joe Biden Bikin Ukraina Waswas, Invasi Rusia Disebut akan Terjadi
Sementara itu, dedengkot wilayah separatis Lugansk, Leonid Pasechnik menerbitkan sebuah dekrit yang mengatakan tindakan di wilayahnya ditandatangani untuk mempersiapkan "penolakan agresi".
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
