GenPI.co - Kepala negara Inggris Ratu Elizabeth II yang berusia 95 tahun dinyatakan positif Covid-19 pada hari Minggu (20/2). Kodisi terakhirnya dikuak pihak kerajaan.
"Istana Buckingham mengonfirmasi bahwa ratu hari ini dinyatakan positif Covid," demikian pernyataan dari istana.
Namun para pembantunya mengatakan gejala yang dialami sang ratu termasuk ringan sehingga membuatnya berencana untuk melanjutkan tugas ringan di kediamannya di Kastil Windsor.
Kabar tertularinya Ratu Elizabeth muncul setelah Pangeran Charles, putra tertua dan pewaris ratu, dinyatakan positif pada 10 Februari, dua hari setelah bertemu ibunya di Windsor.
Tidak ada informasi yang diberikan saat itu tentang apakah Ratu Elizabeth - yang bulan ini merayakan 70 tahun takhta - telah melakukan tes Covid sendiri.
Dia melanjutkan audiensi langsung di kastil minggu lalu, tetapi mengeluh kepada salah satu peserta yang menderita kekakuan dan difoto memegang tongkat.
"Dia akan terus menerima perhatian medis dan akan mengikuti semua pedoman yang sesuai."
Meskipun biasanya merahasiakan kesehatan ratu, istana sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa dia telah divaksinasi penuh terhadap Covid-19.
Asosiasi Pers Inggris mengatakan sejumlah kasus juga telah didiagnosis di antara tim Kastil Windsor.
Tidak ada komentar langsung dari Perdana Menteri Boris Johnson. Tetapi sekretaris kesehatannya, Sajid Javid, mentweet: "Semoga Yang Mulia Ratu cepat pulih."
Keir Starmer, pemimpin partai oposisi utama Partai Buruh, juga mentweet harapan terbaiknya untuk "pemulihan yang cepat", menambahkan: "Cepat sembuh, Bu."
Perayaan Nationwide untuk menandai Ratu Platinum Jubilee akan diadakan pada bulan Juni.
Pada malam ulang tahun ke-70 aksesi pada 6 Februari, raja mengadakan resepsi untuk penduduk setempat di Sandringham, tanah miliknya di Inggris timur.
Perhelatan itu dilaporkan sebagai keterlibatan publik terbesar Ratu elizabeth sejak masalah kesehatan yang tidak dapat dijelaskan membuatnya menghabiskan malam di rumah sakit Oktober lalu.
Ketakutan Covid-19 muncul beriringan dengan keluarga kerajaan yang terperosok dalam skandal.
Putra kedua ratu, Pangeran Andrew, menyelesaikan gugatan perdata penyerangan seksual di Amerika Serikat minggu lalu.
Dia dilaporkan dilaporkan membayar cek $16, 3 juta dolar atas kasus tersebut.
Sementara itu, polisi di London mengatakan mereka sedang menyelidiki klaim bahwa seorang taipan Saudi ditawari penghargaan Inggris sebagai imbalan atas sumbangan ke yayasan amal Pangeran Charles.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News