GenPI.co - Di tengah perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, China dikabarkan mulai panaskan pasukan militer miliknya.
Diketahui, pasukan militer tersebut merupakan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), yang melakukan latihan pendaratan di Laut China Timur.
Hal tersebut dikonfirmasi secara langsung melalui pernyataan resmi Komando Angkatan Laut Armada Timur PLA di Beijing, Sabtu (26/2) lalu.
Tentara PLA melakukan latihan pendaratan di Laut China Timur dengan menggunakan kapal perang baru.
Kapal perang baru tersebut terdiri dari satu unit kapal pendaratan besar, dan dua kapal pendaratan utilitas.
Kedua kapal perang baru tersebut telah melakukan pelatihan terintegrasi, dalam menjalankan misi pendaratan amfibi di wilayah yang dirahasiakan di Laut China Timur.
Selain itu, kapal perang tersebut dapat mengangkut kendaraan lapis baja berikut pasukannya, sehingga sangat cocok untuk menjalankan misi pendaratan berskala besar.
Komando Armada Timur juga menyatakan bahwa, latihan tersebut untuk menguji kemampuan tempur kapal pendaratan dalam jangka waktu yang lama dan berdaya jelajah jauh.
Sementara itu, pihak juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China (MND), Kolonel Senior Tan Kefei, mengakui bahwa lokasi latihan tersebut dekat dengan wilayah Taiwan.
Operasi PLA berada di kawasan dekat wilayah udara dan maritim Taiwan, dengan mengerahkan beberapa satuan kecabangan dinas militer, kapal, dan pesawat sebagai respons terhadap pasukan pendukung kemerdekaan Taiwan.
"Selama pasukan separatis Taiwan tidak berhenti melakukan provokasi, PLA tidak akan berhenti bertindak demi menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial," ujarnya.
Beijing sebelumnya juga menyoroti keprihatinan pemimpin Taiwan, Tsai Ing Wen, atas invasi Rusia terhadap Ukraina.
Apa yang terjadi antara Ukraina dan Rusia itu merupakan sengketa kedua negara yang berdaulat.
MND menilai bahwa masalah Taiwan itu urusan dalam negeri China. Empati semacam itu adalah rekayasa untuk mengeksploitasi krisis Ukraina, yang berbeda sama sekali dengan situasi di Selat Taiwan.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News