GenPI.co - Jenderal top Rusia yang juga personel pasukan terjun payung paling senior Vladimir Putin ditembak mati oleh penembak jitu Ukraina.
DIlansir dari Mirror.UK, klaim yang datang dari pihak Ukraina itu menyebut bahwa tentara senior itu adalah Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky, 47, wakil komandan Tentara Gabungan ke-41 Distrik Militer Pusat.
Belum ada pengumuman resmi atas kematiannya tetapi sumber militer yang ikutip Mirror mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut
“Ini benar, penembak jitu,” bunyi klaim tersebut.
Sumber itu juga menyebut bahwa pemakaman Mayjen Sukhovetsky di Rusia dijadwalkan pada hari Sabtu (5/3) ini.
Rusia sendiri telah mengakui 498 kematian selama menjalankan operasi militer khusus atas Ukraina. Namun beberapa analis menyebut angkanya hampir pasti lebih tinggi.
Mayjen Sukhovetsky adalah korban paling senior yang diketahui, dan menjadi pukulan bagi Presiden Vladimir Putin.
Tidak dikonfirmasi di mana dia meninggal tetapi diduga saat mencoba mendarat di Hostomel.
Pada hari pertama perang, serangan oleh pasukan udara di luar Kyiv mendapat perlawanan keras dari Ukraina.
Para pembela menembak jatuh sejumlah helikopter pengangkut pasukan Mi-8 selama serangan itu.
Sergey Chipilyov, dari All-Russian Union Airborne Forces Union of Russian Paratroopers, mengonfirmasi kematian Mayjen Sukhovetsky dalam cuitannya
"Dengan rasa sakit yang luar biasa, kami menerima berita tragis tentang kematian teman kami, Mayor Jenderal Andrey Aleksandrovich Sukhovetsky, di Ukraina selama operasi khusus,” tulis dia dikutip dari Mirror.
Dia juga menyebut bahwa dirinya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada pihak keluarga.
Hingga tahun 2021, Mayjen Sukhovetsky memimpin Divisi Gunung Serangan Lintas Udara Pengawal ke-7 Novorossiysk, yang berspesialisasi dalam pertempuran di daerah pegunungan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News