GenPI.co - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pihaknya tidak akan memberlakukan larangan terbang di wilayah Udara Ukraina.
Menurutnya hal itu sama saja head to head atau bertarung langsung dengan Rusia dan akibatnya bisa sangat buruk bagi negara-negara anggota NATO.
“Satu-satunya cara untuk menerapkan zona larangan terbang adalah mengirim pesawat tempur NATO ke wilayah udara Ukraina dengan menembak jatuh pesawat Rusia,” kata Stoltenberg setelah pertemuan darurat dengan menteri luar negeri NATO, Kamis (3/3).
Hal ini makin menunjukkan jika NATO hanya omong besar dan hanya berkoar-koar di mulut untuk melawan langsung Rusia.
“Jika kita melakukan itu, kita semua akan berakhir dengan sangat buruk yakni perang penuh di Eropa, yang melibatkan lebih banyak negara dan menyebabkan banyak korban. Jadi itulah alasan mengapa kami membuat keputusan yang menyakitkan ini," tegasnya.
Stoltenberg memperingatkan bahwa kemungkinan akan lebih buruk dan lebih banyak kehancuran ketika angkatan bersenjata Rusia membawa persenjataan yang lebih berat dan melanjutkan serangan di seluruh negeri.”
Anggota NATO telah mengerahkan ribuan tentara ke Eropa timur untuk memperkuat sayap aliansi yang paling dekat dengan Rusia dan mengirim senjata untuk membantu Ukraina mempertahankan diri.
“NATO adalah aliansi pertahanan. Tugas inti kami adalah menjaga keamanan 30 negara kami,” kata Stoltenberg.
NATO juga menekankan kembali sikapnya tidak mau terlibat langsung dalam perang di Ukraina karena melawan Rusia dengan persenjataan militer dan nuklirnya tentu dampaknya akan sangat mengerikan.
“Kami bukan bagian dari konflik ini dan kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan itu tidak meningkat dan menyebar ke luar Ukraina,” tegasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News