GenPI.co - Raja perang Rusia bernama berpangkat kolonel dikabarkan meregang nyawa setelah menjadi sasaran sniper Ukraina pada Sabtu (5/3).
Vladimir Zhoga demikian namnya, adalah seorang panglima perang militer di Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang terkenal kejam dan dipersalahkan atas kejahatan perang brutal pada 2014
Dia menjadi perwira tinggi ketiga yang terbunuh di Ukraina dalam beberapa hari terakhir.
Kematian Vladimir Zhoga diumumkan melalui Telegram oleh Denis Pushilin, kepala Republik Rakyat Donetsk.
“Hari ini, komandan batalion pengintai 'Sparta' Kolonel Vladimir Zhoga, meninggal secara heroik,” tulisnya.
Menurut Pushulin, Zhoga ditembak mati oleh sniper di kota kecil Donetsk, Volnovakha, ketika mencoba mengevakuasi warga sipil.
'Dia terluka parah saat memastikan keluarnya warga sipil,” jelas dia.
Sumber senior militer Ukraina menyebut kematian para perwira Rusia disebabkan karena tersendatnya pergerakan pasukan ketika berupaya menguasai Ukraina
Mereka turun langsung ke lapangan dan menjadi sasaran penembak jitu Ukraina.
“Mereka mencoba memaksakan diri mereka di medan perang dan menempatkan diri mereka pada risiko”, komentar senior militer itu.
Zhoga menjadi pemimpin kelompok pada tahun 2016 setelah pendahulunya Arsen Pavlov meninggal setelah ledakan IED di lift apartemennya.
Zhoga dituduh melakukan beberapa kejahatan perang setelah pada 2015 Kyiv Post membagikan audio tentang dia,
Dalam sebuah panggilan telepon dengan outlet berita, dia mengaku menembak mati 15 tahanan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News