AS Lontarkan Ancaman Keras ke Israel, Sebut Soal Uang Kotor Rusia

12 Maret 2022 10:25

GenPI.co - AS pada Jumat (11/3) melontarkan ancaman keras pada  Israel agar tidak menerima 'uang kotor' Rusia.

Paman Sam juga  meminta Yerusalem untuk bergabung dengan sanksi Barat untuk menghukum Kremlin atas invasinya ke Ukraina.

Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk urusan politik, Victoria Nuland, mengatakan kepada berita Channel 12 Israel pada hari Jumat bahwa Israel harus ikut serta dengan sanksi Barat, dan melarang oligarki Rusia.

BACA JUGA:  Murka Vladimir Putin Sungguh Mengerikan, 8 Jenderal Dipecat!

“Anda tidak ingin menjadi surga terakhir bagi uang kotor yang memicu perang Putin,” kata Nuland. 

Israel telah menghindari sanksi atau kritik keras terhadap Rusia dan Presiden Vladimir Putin karena berusaha untuk menyeimbangkan hubungan hangatnya dengan Kyiv dan Moskow.

BACA JUGA:  Milisi Suriah Masuk Medan Perang, Konflik Ukraina Makin Ruwet

Negara dan perusahaan Barat telah memberlakukan sanksi yang melumpuhkan terhadap ekonomi Rusia, oligarkinya, dan beberapa pejabat, termasuk Putin, sejak awal invasi.

Namun, Israel belum bergabung dengan upaya tersebut, termasuk tidak mengambil tindakan terhadap miliarder Rusia-Israel Roman Abramovich yang telah diberi sanksi oleh Inggris dan Kanada.

BACA JUGA:  Teror Pasukan Rusia Bikin Takut, Wali Kota di Ukraina Dibeginikan

Selain itu, sejumlah jet pribadi dilaporkan telah melakukan perjalanan dari Rusia ke Israel dalam beberapa hari terakhir.

Ditanya tentang Israel yang bergabung dengan sanksi pemerintahan Biden, Nuland berkata, “Apa yang kami minta antara lain adalah agar setiap demokrasi di seluruh dunia bergabung dengan kami dalam sanksi kontrol keuangan dan ekspor yang telah kami berikan kepada Putin.”

Terkait apakah Israel harus memberikan bantuan militer ke Ukraina, Nuland mengatakan itu ada di tangan pemerintah Israel.

“Itu adalah keputusan berdaulat yang harus dibuat Israel. Banyak, banyak negara demokrasi di seluruh dunia melangkah keluar dari zona nyaman mereka untuk memasok dukungan keamanan dan militer ke Ukraina,” katanya

Israel telah memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina, termasuk peralatan medis dan generator untuk sebuah rumah sakit. 

Namun, pihaknya menolak mengirim peralatan militer, termasuk perlengkapan pertahanan seperti jaket antipeluru dan helm.

Karena Israel menghindari sanksi, lalu lintas penerbangan menunjukkan bahwa beberapa orang kaya Rusia mencari perlindungan di Israel.

Channel 12 melaporkan pada hari Jumat bahwa dalam 10 hari terakhir, 14 jet pribadi yang lepas landas dari St. Petersburg mendarat di Bandara Internasional Ben Gurion Israel.

Pekan lalu, outlet tersebut melaporkan bahwa sejumlah jet pribadi sewaan yang tidak biasa telah terbang dari Rusia ke Israel sejak invasi ke Ukraina.

Hal tersebut menjadi  indikasi yang mungkin bahwa beberapa orang kaya Rusia sedang mencari cara untuk menghindari sanksi.

Ukraina juga  telah berulang kali menekan Israel untuk mengambil sikap yang lebih kuat terhadap Rusia, dan dilaporkan semakin jengkel dengan keengganan Yerusalem untuk berpihak.

Laporan Jumat mengatakan bahwa Perdana Menteri Naftali Bennett mendorong Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menerima tawaran dari Putin, yang ditolak Zelensky. Kantor Bennett membantah laporan itu.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co