GenPI.co - Tindakan Korea Utara yang menembakkan rudal setan pada hari Kamis (24/3) waktu setempat membuat Presiden Korsel marah besar.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan bahwa rudal yang ditembakkan Korea Utara itu mengarah ke arah timur.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyebut tindakan tersebut pelanggaran terhadap penangguhan peluncuran rudal balistik antarbenua yang dijanjikan oleh Kim Jong Un kepada komunitas internasional.
"Ini merupakan ancaman serius bagi semenanjung Korea, kawasan dan komunitas internasional," katanya.
Moon Jae-in menambahkan bahwa itu adalah pelanggaran yang jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
Penjaga pantai Jepang juga dilaporkan mengeluarkan peringatan darurat kepada kapal-kapal atas rudal balistik yang berpotensi diluncurkan dari Korea Utara.
Pyongyang awalnya mematuhi moratorium pengujian ICBM dan senjata nuklir sejak pemimpin Kim Jong Un memulai serangkaian keterlibatan diplomatik tingkat tinggi dengan Presiden AS Donald Trump pada tahun 2018.
Pembicaraan kemudian gagal sejak itu, meskipun ada upaya oleh pemerintahan presiden saat ini Joe Biden untuk menawarkan negosiasi baru.
Pyongyang mulai mengisyaratkan pada Januari bahwa mereka mungkin mencabut moratorium.
Bersamaan dengan itu, Korut telah melakukan sejumlah tes senjata sebelumnya tahun ini, termasuk rudal balistik hipersonik dan jarak menengah yang dilarang.
Pekan lalu militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara telah melakukan uji coba penembakan rudal balistik yang dicurigai.
Namu peluncuran itu tampaknya gagal segera setelah diluncurkan, meledak di udara di langit di atas ibu kota.
Analis menyebut tes yang gagal adalah peluncuran "rudal monster" Pyongyang - Hwasong 17, sistem rudal balistik antarbenua (ICBM) baru yang belum pernah diluncurkan sebelumnya.
Pada hari Minggu, Korea Utara tampaknya telah menembakkan beberapa peluncur roket, menurut Seoul.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News