Korban Penembakan El Paso Menolak Dibesuk Trump

09 Agustus 2019 08:18

GenPI.co - Kunjungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Rabu (7/8) lalu disambut dengan unjuk rasa warga El Paso. Bahkan korban luka dalam aksi teror di El Paso yaang berjumlah 8 orang menolak dibesuk oleh Trump dengan berbagai alasan.

Informasi mengenai hal itu  baru muncul sehari kemudian karena awak media dilarang masuk mengikuti Trump ke dalam rumah sakit.

Aksi terorisme domestik di El Paso memakan korban jiwa sebanyak 22 orang dan beberapa orang luka-luka sehingga harus dirawat di rumah sakit El Paso. Saat akan dikunjungi oleh Presiden Trump, mereka menolak.

Baca juga:

Trump Sebut Imigran Invasi Texas, Sejarah Mengungkap Sebaliknya

Trump: Penembakan di Ohio Karena Pengaruh Video Game

Menurut laporan pihak rumah sakit yang dikutip melalui Washington Post, 3 korban beralasan kondisi mereka masih terlalu lemah dan hanya bisa bicara dalam bahasa Spanyol sementara 5 lainnya tidak mau bertemu dengan Trump.

Trump akhirnya hanya berbincang-bincang dengan dua korban lain yang telah pulih. Mereka sebenarnya sudah pulang ke rumah, namun diminta kembali ke rumah sakit agar bisa bicara dengan Trump.

Sementara di luar rumah sakit warga El Paso berkumpul dan meneriakkan yel-yel yang menyuruh Trump pulang. 

Pelaku penembakan El Paso menyinggung perkara 'invasi' oleh orang Meksiko sebelum melakukan aksinya. 'Invasi' sendiri adalah kata yang kerap digunakan Trump untuk membenarkan usahanya membuat pagar di perbatasan Meksiko dengan slogan "Build The Wall".

Heboh..! Coba simak video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co