GenPI.co - Jumlah korban tewas akibat ambruknya sebuah bangunan di kota Changsha, China, mencapai 53 orang.
Otoritas Kota Changsha menyatakan bahwa pihaknya telah menyelamatkan 10 orang dari reruntuhan bangunan tersebut.
Sementara itu, Kedutaan Besar RI (KBRI) di Beijing, Sabtu (7/5) memastikan tidak ada korban dari kalangan warga negara Indonesia dalam insiden tersebut.
Adapun bangunan komersial tersebut ambruk pada Jumat (29/4).
Bangunan enam lantai yang berfungsi sebagai rumah tinggal dan tempat usaha itu ada di dekat kampus Changsha Medical University (CMU).
Banyak pelajar asal Indonesia yang kuliah kedokteran di kampus tersebut.
Namun, sejak pandemi covid-19 melanda pada awal 2020, hampir seluruh mahasiswa Indonesia meninggalkan ibu kota Provinsi Hunan itu dan sampai saat ini belum kembali.
Pemerintah pusat China telah membentuk tim investigasi ambruknya bangunan itu.
"Kami akan melakukan penyelidikan dengan penuh tanggung jawab," kata Sekretaris Partai Komunis China (CPC) Kota Changsha, Wu Guiying, Sabtu (7/5).
Sembilan orang telah ditahan atas ambruknya permukiman yang dibangun secara mandiri.
Bangunan itu berpotensi melanggar fungsi peruntukan dan regulasi struktur bangunan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News