GenPI.co - Sebuah tim peneliti Inggris menemukan kotoran manusia prasejarah di dekat situs Stonehenge.
Temuan itu memberikan wawasan tentang kebiasaan makan penduduk yang tinggal di kawasan hampir 4.500 tahun yang lalu.
Analisis sampel tinja yang diawetkan menemukan bahwa itu mengandung telur cacing parasit.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh University of Cambridge menyelidiki 19 sampel feses yang berbeda, di mana lima di antaranya ditemukan memiliki telur tersebut.
Dari lima sampel kotoran, satu diyakini manusia dan empat tampaknya anjing.
Dilansir dari The Guardian Jumat (20/5), tim tersebut mengatakan bahwa tinja yang diawetkan bukan hanya koprolit tertua di Inggris yang mengandung parasit.
Itu juga menjadi bukti paling awal untuk infeksi parasit di Inggris di mana spesies inangnya diketahui.
“Ini adalah pertama kalinya parasit usus ditemukan dari Neolitik Inggris, dan menemukannya di lingkungan Stonehenge benar-benar sesuatu,” ungkap penulis utama Dr Piers Mitchell, dikutip dari Sky News, Jumat.
Dia mengatakan, parasit yang mereka temukan cocok dengan bukti sebelumnya untuk pesta musim dingin pada hewan selama pembangunan Stonehenge.
Para peneliti telah menduga bahwa alasan keberadaan telur parasit ini mungkin karena hewan yang dimakan setengah matang atau mentah, atau bahkan dari hewan yang terinfeksi.
Sementara itu, rekan penulis Evilena Anastasiou yang juga membantu penelitian tersebut mengatakan juga membeber analisis lainnya dari analisis mereka
“Menemukan telur cacing capillariid pada koprolit manusia dan anjing menunjukkan bahwa orang tersebut telah memakan organ dalam hewan yang terinfeksi, dan juga memberi makan sisa makanannya. kepada anjing mereka,” pungkas Anastasiou.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News