Bill Gates Beber Cara Kelabui Hewan Paling Mematikan di Dunia

27 Agustus 2022 04:00

GenPI.co - Miliarder Bill Gates membeberkan cara mengelabui hewan paling mematikan di dunia, yaitu nyamuk.

Gates mengatakan nyamuk terbukti telah menyebabkan kematian paling banyak di dunia.

Tak hanya demam berdarah, nyamuk juga menyebabkan zika, chikungunya, dan demam kuning.

BACA JUGA:  Bill Gates Sumbang Hampir Semua Hartanya, Efektifkah Atasi Masalah Global?

Unggahan blog baru Bill Gates itu membuat para penggemarnya terkejut.

Salah satu pendiri Microsoft itu melalui blognya beberapa hari yang lalu membagikan beberapa detail menakjubkan tentang sebuah pabrik di Kolombia yang membiakkan nyamuk.

BACA JUGA:  Ini Cara Bill Gates Habiskan Hampir Seluruh Hartanya

The World Mosquito Program alias Program Nyamuk Dunia memimpin upaya ini di pabrik di Medellín Kolombia ini.

Di pabrik, para ilmuwan bekerja siang dan malam untuk membiakkan nyamuk. Terdapat lebih dari 30 juta di antaranya per minggu.

BACA JUGA:  Imbauan Bill Gates Soal Pandemi Baru, Apakah Itu Cacar Monyet?

Setelah itu, mereka dilepaskan oleh para ilmuwan untuk dikawinkan dengan nyamuk liar di negara tersebut. Alasannya, serangga itu sebenarnya membantu menyelamatkan jutaan nyawa.

Unggahan tersebut merupakan cara Bill Gates membagikan kesadaran akan keganasan nyamuk.

Menurut Bill Gates, proyek tersebut kini sedang diperluas ke negara lain seperti Brasil, Indonesia, Meksiko, Vietnam, Sri Lanka, Fiji, Kiribati, Australia, Kaledonia Baru, dan Vanuatu.

Lebih lanjut, Gates meyakini bahwa program ini sangat berkelanjutan.

Sebab, seiring waktu, dengan meningkatnya jumlah nyamuk Wolbachia, masyarakat tidak perlu mengeluarkan uang untuk pengobatan dan pencegahan penyakit yang dibawa nyamuk.

Ini pada gilirannya, akan membantu pihak berwenang mengarahkan sumber daya ke masalah kesehatan yang lebih mendesak.

Bill Gates mengakhiri posting blognya dengan memuji Program Nyamuk Dunia atas upayanya.

“Nyamuk luar biasa ini terbang dan menyelamatkan nyawa,” pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co