GenPI.co - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada Selasa (27/9) mengatakan bahwa Moskow memiliki hak untuk mempertahankan diri dengan senjata nuklir.
Dia juga menegaskan bahwa pernyataan itu bukan semata-mata sebuah gertakan untuk menakut-nakuti Barat.
Medvedev yang kini menjabat wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, juga memperingatkan bahwa Moskow memiliki hak menggunakan senjata mematikan itu "tanpa banyak konsultasi".
Hal itu didorong oleh ketegangan meningkat dengan Barat atas referendum yang diadakan di sebagian besar wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.
Medvedev secara teratur mengeluarkan pernyataan agresif tentang Barat dan Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.
Dia menggarisbawahi transformasinya dari seorang liberalis yang tampaknya berpikiran Barat sebagai presiden dari 2008-2012 menjadi elang geopolitik yang lantang.
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin kemungkinan akan mengumumkan aksesi wilayah yang diduduki Ukraina ke Federasi Rusia selama pidatonya di parlemen pada 30 September.
Hal itu diungkapkan Kementerian Pertahanan Inggris dalam pengarahannya di Twitter pada Selasa.
Kementerian itu melanjutkan, referendum yang saat ini berlangsung di wilayah-wilayah ini telah berakhir pada hari Selasa.
"Para pemimpin Rusia hampir pasti berharap bahwa setiap pengumuman aksesi akan dilihat sebagai pembenaran dari operasi militer khusus dan akan mengkonsolidasikan dukungan patriotik untuk konflik,” bunyi pernyataan itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News