Dukung Protes Antihijab Iran, Aktivis Digital Meretas Televisi Negara

10 Oktober 2022 06:25

GenPI.co - Aktivis digital yang mendukung gelombang protes antihijab Iran dilaporkan telah meretas siaran berita langsung televisi negara.

Para peretas menulis pesan menohok dan menempatkan garis bidik dan api di wajah pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

"Darah para pemuda kami ada di tangan Anda," bynyi pesan di layar dalam siaran yang dimulai Sabtu (9/10) pukul 9 malam waktu setempat.

BACA JUGA:  Rezim Iran Marah dan Tuding Inggris Campur Tangan pada Protes Antihijab

Peretasan itu terjadi ketika protes yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini, 22, kembali mengguncang Teheran dan kota-kota lain.

Peretasan itu mengganggu rekaman pertemuan Khamenei dengan pejabat negara dan diklaim oleh kelompok peretas Edalat-e Ali (Keadilan Ali).

BACA JUGA:  2 Warga Prancis Tampil di Televisi Pemerintah Iran, Mengaku Sebagai Mata-mata

Para peretas menambahkan slogan di sudut kanan atas layar: "Bergabunglah dengan kami dan bangkit."

Gambar-gambar yang dipancarkan ke pemirsa Iran selama beberapa detik juga menunjukkan gambar hitam-putih Amini dan tiga wanita lainnya.

BACA JUGA:  Iran Ngeles, Sebut Masha Amini Meninggal Karena Sakit

Para wanita itu yang terbunuh dalam lebih dari tiga minggu kerusuhan dan tindakan keras oleh pasukan keamanan negara.

Kemarahan berkobar setelah kematian Amini pada 16 September, tiga hari setelah penangkapannya di Teheran oleh polisi moral.

Wanita 22 tahun beretnis Kurdi itu  ditahan dengan sugaan pelanggaran kode pakaian untuk wanita di Iran.

Peretasan itu dilaporkan secara luas oleh media Persia dan kelompok hak asasi yang berbasis di luar Iran, yang membagikan rekaman itu di media sosial.

Di Iran sendiri, kantor berita Tasnim mengkonfirmasi bahwa siaran berita malam itu "diretas beberapa saat oleh agen anti-revolusioner".

Dalam video yang diposting online, pembawa berita terlihat bergeser tidak nyaman di kursinya setelah klip selesai.

Reaksi menggeliat sang penyiar seketika menjadi meme yang dibagikan secara luas di media sosial, meskipun ada pembatasan internet baru-baru ini.

Para peretas menambahkan pesan di layar, mendesak Ayatollah Khamenei untuk mengosongkan kantornya di Teheran dan melarikan diri dari negara itu.

"Sudah waktunya untuk mengumpulkan perabotan Anda dari Jalan Pasteur dan mencari tempat lain untuk keluarga Anda di luar Iran," desak mereka.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co