GenPI.co - Covid-19 meledak lagi di China setelah negara itu mencatat lebih dari 2.000 kasus pada hari Senin (10/10), level tertinggi selama sebulan.
Ledakan kasus itu terjadi etika para pejabat memberlakukan lockdown dan pembatasan baru untuk menghentikan penyebaran wabah ke ibu kota menjelang Kongres Partai Komunis.
Meskipun jumlah kasus terbaru kecil menurut standar global, kebijakan ketat nol-Covid Beijing mengharuskan wabah apa pun harus segera diberantas.
Di Shanghai, puluhan ribu orang dikunci pada hari Senin, setelah beberapa lingkungan tiba-tiba ditutup selama akhir pekan, menyusul penemuan 23 infeksi baru pada hari Jumat (7/10).
Lebih dari 2.100 rumah tangga di kota bisnis itu terpengaruh karena hanya satu infeksi pada hari Minggu (9/10), menurut pengarahan pemerintah.
Warga bereaksi kaget ketika pagar hijau didirikan di sekitar bangunan, mengingat penguncian kota yang keras selama dua bulan pada musim semi, yang menimbulkan keluhan luas atas kekurangan makanan dan perawatan medis.
Pada hari Senin, Shanghai memiliki sembilan lingkungan terkunci "berisiko sedang" di enam distrik, kata pihak berwenang.
Kemungkinan ada lebih banyak penguncian bangunan individu yang belum diumumkan secara resmi.
"Setelah mendengar tentang beberapa situasi, kebanyakan orang merasa seolah-olah telah kembali ke April dan Mei," kata seorang warga bermarga Li.
Kota-kota Cina lainnya juga terpengaruh dengan penguncian yang terjadi di Shanghai.
Pada hari Jumat, kota Yongji di provinsi Shanxi utara memerintahkan penguncian dua hari dari tiga juta penduduknya setelah kasus ditemukan di kota tetangga.
Padahal, Yongji sendiri tidak mencatat infeksi baru sama sekali.
Beberapa pelancong yang tiba di Beijing melaporkan menerima pemberitahuan di aplikasi pelacakan Covid mereka.
Para wisatawan itu diharuskan menjalani beberapa tes PCR untuk mengakses ruang publik meskipun mereka tidak datang dari daerah yang tertular.
Beberapa warga Beijing yang telah melakukan perjalanan selama libur panjang minggu lalu juga dilaporkan telantar.
Hal tersebut setelah menerima pemberitahuan aplikasi pelacakan Covid yang mencegah mereka naik kereta atau penerbangan kembali ke kota.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News