GenPI.co - Israel dituding menjadi dalang di balik tewasnya kolonel dari divisi kedirgantaraan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC ) di dekat Damaskus.
Melansir kantor berita Ira Tasnim, pejabat militer itu terbunuh oleh ledakan bom rakitan.
“Kolonel Davoud Jafari, salah satu penasihat militer Iran di Suriah dan anggota satuan kedirgantaraan Garda, tewas dengan bom rakitan yang ditanam di pinggir jalan,” lapor kantor berita Tasnim mengutip pernyataan Garda.
Departemen kedirgantaraan IRGC sendiri bertugas memproduksi drone , rudal dan satelit.
Tasnim mengatakan Jafari dibunuh pada hari Senin (21/11) "oleh rekan-rekan rezim Zionis".
Istilah tersebut merujuk pada Israel, sebuah negara yang telah melakukan perang bayangan serangan, pembunuhan dan tindakan sabotase selama bertahun-tahun.
Teheran menuduh Israel melakukan kampanye pembunuhan, termasuk para ilmuwan yang terlibat dalam apa yang Iran tegaskan sebagai program nuklir damai.
Pihak berwenang Suriah belum mengkonfirmasi pembunuhan Jafari.
Kelompok pemantau perang yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, melaporkan Jafari adalah terbunuh bersama pengawalnya dari Suriah ketika ledakan bom menghantam kendaraan mereka.
Serangan itu terjadi di dekat Sayyida Zeinab, sebuah distrik Damaskus selatan yang menampung sebuah tempat suci yang dihormati oleh Muslim Syiah dan merupakan rumah bagi banyak orang Iran.
Jafari adalah perwira garda berpangkat tertinggi yang terbunuh di Suriah.
Sebelunya pada 23 Agustus, Teheran mengumumkan "kematian syahid" Jenderal Abolfazl Alijani, seorang komandan pasukan darat Pengawal yang sedang dalam misi di Suriah.
Alijani dielu-elukan sebagai "pembela tempat perlindungan", sebuah istilah yang digunakan untuk mereka yang bekerja atas nama Iran di Suriah atau Irak.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News