Pebisnis China Jadi Target Teror, Ledakan di Hotel Bikin Panik!

13 Desember 2022 09:25

GenPI.co - Pebisnis China menjadi target teror serangan orang-orang bersenjata di Kabul, Afghanistan, Senin (12/12).

Laporan saksi menyebut bahwa 3 orang tewas dan rentetan ledakan terdengar dalam serangan di hotel populer yang kerap disinggahi pengusaha China. 

Asap terlihat mengepul dari Hotel Longan ketika pasukan keamanan Taliban bergegas ke lokasi dan menutup lingkungan itu.

BACA JUGA:  Amerika Panik, Nyalakan Alarm Atas Kerja Sama Pertahanan Skala Penuh Rusia dan Iran

Taliban mengklaim telah meningkatkan keamanan sejak menyerbu kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu.

Akan tetapi telag terjadi sejumlah ledakan bom dan serangan yang banyak yang diklaim oleh cabang lokal dari kelompok ISIS.

BACA JUGA:  Ultimatum Elon Musk ke Karyawan Twitter: Jangan Membocorkan Informasi Rahasia!

LSM Italia Emergency NGO, yang mengoperasikan rumah sakit hanya satu kilometer dari lokasi ledakan, mengatakan telah menerima 21 korban tersebut termasuk tiga orang tewas.

Tidak disebutkan apakah mereka yang tewas adalah warga sipil atau terlibat dalam serangan itu.

BACA JUGA:  Duh! Dua Negara Eropa ini Bakal Berperang Satu Sama Lain

Seorang juru bicara polisi Kabul mengatakan tiga penyerang tewas dan satu tersangka ditangkap.

"Semua tamu hotel telah diselamatkan dan tidak ada orang asing yang tewas,” cuit juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid di Twitter.

Dia menambahkan, ada dua tamu asing yang terluka ketika mereka melemparkan diri dari lantai atas hotel.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan orang-orang berteriak dari jendela di lantai bawah gedung hotel dalam bahasa Inggris dan Mandarin.

Video lain menunjukkan api besar menjilat dari bagian lain, dengan asap tebal.

Sebuah helikopter juga melakukan beberapa kali melewati daerah tersebut.

Hotel Longan populer di kalangan pengunjung bisnis China, yang berbondong-bondong ke Afghanistan sejak kembalinya Taliban ke tampuk pemerintahan Afghanistan.

Mereka berusaha mendapatkan kesepakatan bisnis yang berisiko tinggi tetapi berpotensi menguntungkan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co