GenPI.co - Kembalinya Benjamin Netanyahu mengemban jabatan sebagai perdana menteri Israel disambut positif oleh Presiden AS Joe Biden dan pemimpin Rusia Vladimir Putin.
Netanyahu dilantik untuk ketiga kalinya setelah pemungutan suara di parlemen Kamis (30/12) yang menghasilkan pemerintahan paling kanan dalam sejarah negara itu.
Pemimpin sayap kanan itu dilantik beberapa menit setelah pemerintahan barunya disetujui, dengan 63 deputi dari 120 suara mendukung pemerintahan tersebut.
Netanyahu membentuk pemerintahannya setelah menandatangani perjanjian dengan partai-partai ultra-Ortodoks dan partai-partai dari sayap kanan.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa dia akan bekerja dengan pemerintahan Netanyahu.
“Bersama-sama mengatasi banyak tantangan dan peluang yang dihadapi Israel dan kawasan Timur Tengah, termasuk ancaman dari Iran," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Meski menyebut Netanyahu sebagai "teman"-nya, Biden bersumpah untuk menentang kebijakan yang membahayakan solusi dua negara dengan Palestina.
"Seperti yang kita lakukan selama pemerintahan saya, Amerika Serikat akan terus mendukung solusi dua negara dan menentang kebijakan yang membahayakan kelangsungannya atau bertentangan dengan kepentingan dan nilai bersama kita,” katanya.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyambut baik kembalinya Benjamin Netanyahu sebagai kepala pemerintah Israel.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kremlin, Putin mengisyaratkan niat untuk memperkuat kerja sama.
"Saya berharap pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Anda akan melanjutkan garis penguatan kerja sama Rusia-Israel di semua bidang,” kata Putin.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News