GenPI.co - Tokoh perjuangan Papua Merdeka yang kini tinggal di Oxford, Inggris, Benny Wenda, mengaku hadir dalam Sidang Umum PBB. Kehadirannya dikatakan untuk mengupayakan kunjungan Komisioner HAM PBB berkenan berkunjung ke Papua dan Papua Barat.
Benny Wenda menyebut di daerahnya itu mengalami krisis kemanusiaan. Namun, fakta berbeda disampaikan oleh delegasi RI asal Papua, Nick Messet.
Nick menyampaikan, bahwa yang sebenarnya adalah Benny Wenda tidak mendapat izin untuk ikut sidang dan masuk ruangan tempat digelarnya Sidang Umum PBB, Jumat (27/9).
Alasan Benny Wenda tak diizinkan masuk ialah adanya peraturan baru sidang PBB. Nick menjelaskan, aturan baru itu berisi, hanya warga negara resmi dari negara peserta yang bisa masuk dan hadir dalam Sidang Umum PBB.
Dikabarkan, Benny Wenda berupaya masuk melalui delegasi Vanuatu. Diketahui sebelumnya, Benny Wenda dituduh oleh pemerintah Indonesia sebagai dalang di balik kerusuhan Provinsi Papua dan Papua Barat yang terjadi Agustus kemarin.
Bahkan, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian sudah mengisyaratkan bahwa rangkaian kerusuhan itu terkait dengan momentum pertemuan tahunan Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, dan Sidang Umum PBB.
Namun, hal itu langsung dibantah oleh Benny Wenda dan juga juru bicara sayap militer Pasukan Pembebasan Papua Barat, Sebby Sambom.
Baca juga:
Benny Wenda Gelagapan Soal Pembunuhan 19 Pekerja di Papua
Lenis Kagoya: Benny Wenda di Balik Kerusuhan Papua
Benny Wenda Beberkan Visi di Hardtalk, Pewawancara Bingung
Benny Wenda juga meminta bantuan pemerintah Australia untuk mendukung intervensi internasional menyelidiki situasi di Papua dan Papua Barat.
Namun, saat konferensi pers di sela Sidang Umum PBB, Perdana Menteri Australia Scott Morrison tidak menjawab pertanyaan tentang kerusuhan terbaru Wamena, Papua.
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News