GenPI.co - Pihak Amerika Serikat menyalahkan China dan Rusia terkait rudal balistik milik Korea Utara (Korut).
Pasalnya, Amerika Serikat menilai China dan Rusia tetap diam di tengah ancaman senjata pemusnah massal dan rudal balistik Korut yang semakin meningkat.
Kritikan tersebut diungkapkan secara langsung oleh wakil utusan Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Robert Wood.
Robert Wood menyampaikan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas kegagalan peluncuran satelit mata-mata militer milik Korut. Pertemuan itu diadakan atas permintaan Amerika Serikat.
Pertemuan tersebut digelar setelah Korea Utara pada Rabu (31/5) meluncurkan roket pembawa satelit jenis baru, Chollima-1.
Namun, peluncuran itu berakhir dengan kegagalan setelah roket yang membawa satelit itu jatuh ke Laut Barat Korea.
"Peluncuran ini mungkin telah gagal, tetapi ini melanggar resolusi Dewan Keamanan, meningkatkan ketegangan, dan berisiko mengganggu stabilitas dan situasi keamanan yang sudah sensitif di kawasan dan sekitarnya," kata Robert Wood dikutip dari Anadolu, Minggu (4/6).
Wood menambahkan bahwa DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea) alias Korut mempunyai dukungan dari pembela setia di Dewan Keamanan PBB.
Menurut Wood, Korut saat ini sedang mencoba untuk melazimkan peluncuran yang melanggar hukum.
"Dengan meningkatnya senjata pemusnah massal DPRK, ancaman rudal balistik, dan sikap Dewan yang diam saja, tidak dapat dipercaya bahwa dua anggota Dewan ini berharap Amerika Serikat dan sekutu-sekutu kami tidak berbuat apa-apa," tambahnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News