Pesan Menohok NATO soal Pemberontakan Tentara Wagner di Rusia

29 Juni 2023 18:20

GenPI.co - Pihak NATO memberikan pesan menohok terkait pemberontakan yang dilakukan tentara bayaran Wagner kepada Rusia.

Jens Stoltenberg selaku Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengatakan bahwa perang ilegal yang dilancarkan Presiden Rusia, Vladimir Putin terhadap Ukraina adalah dalang di balik pemberontakan tentara Wagner.

Menurut Stoltenberg, perang tersebut telah memperdalam perpecahan dan menciptakan ketegangan baru di Moskow.

BACA JUGA:  Amerika Serikat Beri Angin Segar Terkait Indikasi Rusia Menggunakan Nuklir

Meski begitu, Stoltenberg sendiri tidak menganggap remeh Rusia dan tetap memberikan dukungan kepada Ukraina.

"Pada saat yang sama, saya tidak boleh meremehkan Rusia. Jadi, yang lebih penting adalah terus memberikan dukungan kepada Ukraina," kata Stoltenberg dikutip dari Anadolu, Kamis (29/6).

BACA JUGA:  Begini Nasib WNI di Rusia Saat Tentara Bayaran Wagner Memberontak

Stoltenberg juga menjelaskan bahwa pasukan Ukraina telah memberikan serangan balasan dan kemajuan dalam perang melawan Rusia.

"Pasukan Ukraina sekarang melakukan serangan balasan. Pertempurannya sulit, tetapi mereka membuat kemajuan. Semakin banyak wilayah yang bisa dibebaskan Ukraina, semakin kuat posisi mereka di meja perundingan," tambahnya.

BACA JUGA:  Pemberontakan Tentara Wagner Jadi Bukti Rusia Rapuh, Kata Prancis

Sebelumnya, pemimpin kelompok Wagner menuduh pasukan Rusia menyerang para pejuangnya dan kemudian menyebrang dari Ukraina ke Kota Rostov-on-Don di Rusia.

Sebagai tanggapan, Dinas Keamanan Federal Rusia membuka kasus pidana terhadap kelompok pemberontakan bersenjata itu, sementara Putin menyebut pemberontakan itu sebagai pengkhianatan.

Pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan para pejuangnya akan bergerak ke Moskow, hingga mendorong Rusia untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan di berbagai wilayah.

Prigozhin kemudian mengatakan tentaranya memutuskan untuk kembali guna menghindari pertumpahan darah, ketika mereka berada sekitar 200 kilometer dari Moskow.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co