Mesir Tahan Ribuan Pengunjuk Rasa, Termasuk Jurnalis dan Aktivis

09 Oktober 2019 21:12

GenPI.co - Gelombang unjuk rasa agar Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi mundur dari jabatannya mendapat perlawanan dari kubu pemerintah. Al Sisi dituntut mundur sebab dugaan korupsi yang dilakukannya. 

BACA JUGA : Unjuk Rasa di Mesir, Tuntut Presiden Al-Sisi Mundur

Gelombang unjuk rasa tersebut pertama kali meletus pada 20 September lalu. Massa bergerak melancarkan aksi demo berawal dari sebuah video yang beredar soal pengakuan pengusaha dan aktor asal Mesir Mohamed Ali yang saat ini tengah hidup mengasingkan diri di Spanyol.

Ali menuding Presiden Al Sisi telah melakukan tindak kejahatan korupsi. Atas dugaan keterlibatan Sisi, Ali mengajak agar masyarakat turun ke jalan untuk menggulingkannya.

BACA JUGA : Kiper Mesir Buat Penyelematan Gol Paling Dramatis di Dunia

Kemudian, unjuk rasa meletus bulan lalu. Tetapi sejumlah orang tua di Mesir mulai takut anaknya menjadi peserta aksi, karena pemerintah Mesir serius menindak para demonstran. 

Beberapa demonstran mengaku ponsel mereka disita dan dipaksa menghapus akun media sosial mereka.

Dilansir dari The Independence, otoritas berwenang Mesir diperkirakan telah menahan lebih dari tiga ribu demonstran sejak unjuk rasa pertama meletup. 

Mereka yang ditahan di antaranya para aktivis berpengaruh, wartawan, dan politikus. Dalam aksi protesnya mereka melawan Presiden Sisi yang dituding represi, korupsi dan membuat ekonomi Mesir semakin tertatih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co