58 Tahun, Kasus Kematian Eks Sekjen PBB Ini Belum Bisa Diungkap

10 Oktober 2019 04:12

GenPI.co - Mantan Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Dag Hammarskjold tewas dalam kecelakaan pesawat misterius di Kongo. Empat negara yang militernya menduduki Kongo menolak memberikan informasi mengenai kejadian nahas tersebut. Termasuk Amerika Serikat dan Rusia.

Dag Hammarskjold menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBB dari 10 April 1953 sampai 18 September 1961, tanggal kecelakaan pesawat terjadi. Sebagai Sekjen PBB Dag sedang dalam perjalanan menuju Kongo saat pesawat DC-6 yang dia tumpangi jatuh di wilayah yang sekarang bagian dari negara Zambia. Cuaca yang cerah dan awak pesawat yang berpengalaman membuat kecurigaan timbul bahwa apa yang menimpa Dag Hammerskjold bukanlah kecelakaan biasa.

BACA JUGA : Dukun Siberia Sebut Putin Jelmaan Iblis dan Harus Segera Dirukiah

Kongo baru setahun merdeka dari Perancis saat peristiwa itu terjadi dan merupakan wilayah yang sangat kaya dengan mineral yang berharga. Negara seperti Rusia, Amerika Serikat, Inggris, dan Afrika Selatan berebut menancapkan pengaruh mereka atas Kongo. Keempat negara bahkan memiliki pasukan resmi dan tak resmi yang beroperasi di dalam negeri Kongo.

Musibah yang menimpa Dag Hammerskjold saat akan menjalankan misi perdamaiannya di Kongo telah memicu banyak spekulasi mengenai apa penyebab utama jatuhnya pesawat DC-6 itu. Sampai kini misteri itu pun masih belum terpecahkan.

BACA JUGA : Mengapa Vanuatu ‘Mengusik’ NKRI di Sidang Umum PBB?

Penelitian terbaru atas musibah yang menimpa Dag Hammerskjold yang dilakukan oleh tim terbaru PBB pimpinan Mohamed Chande Othman memberikan petunjuk baru. "Tampak masul akal bahwa serangan atau ancaman dari luar adalah penyebab jatuhnya pesawat. Apakah dilakukan dengan serangan langsung atau dengan membuat pilot terganggu beberapa saat," tulis mantan Menteri Kehakiman Tanzania itu.

Penelitian itu dilakukan dengan informasi terbaru, termasuk penjelasan termutakhir tentang berbagai kemungkinan penyebab kecelakaan, foto lokasi kejadian, pencegatan komunikasi yang relevan dengan kecelakaan, peran petugas ATC, dan informasi terkini mengenai kemampuan militer dari berbagai kelompok di Kongo, termasuk pasukan dari keempat negara di atas yang ada di Kongo.

BACA JUGA : Transformasi Surabaya Bikin Markas PBB Menganga

"Kehadiran kelompok paramiliter asing di area tersebut, termasuk pilot dan petugas intelejen" memberi arti bahwa serangan bukannya tidak mungkin terjadi, demikian bunyi laporan tersenmbut seperti diungkap oleh The Independent.

PBB mengatakan ada 14 negara yang diminta untuk melakukan kajian internal atas arsip-arsip pertahanan, keamanan, dan intelejen yang terkait dengan kecelakaan yang menimpa Dag Hammerskjold. Semua negara menyediakan data yang dibutuhkan kecuali Amerika Serikat, Britania Raya, Afrika Selatan, dan Rusia yang menahan semua informasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

PBB   Kongo   Dag Hammerskjold   Rusia   Amerika Serikat   AS  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co