GenPI.co - Serangkaian serangan udara Israel di Lebanon selatan menewaskan 16 orang dan rentetan roket yang ditembakkan kelompok militan Hizbullah menewaskan satu orang Israel.
Dilansir AP News, hal itu menjadikan Rabu sebagai hari paling mematikan dalam lebih dari lima bulan pertempuran di sepanjang perbatasan.
Sejak pecahnya perang Israel-Hamas di Gaza, kekhawatiran meningkat mengenai eskalasi lebih lanjut di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Puluhan ribu orang di kedua belah pihak telah mengungsi akibat kekerasan tersebut.
Serangan Israel pada hari Rabu menargetkan organisasi politik dan militan Sunni Lebanon, Kelompok Islam, yang telah bergabung dengan kelompok militan Syiah Hizbullah dalam perjuangannya melawan Israel.
Dua pejuang Hizbullah juga tewas, begitu pula seorang komandan lokal Gerakan Amal, kelompok Syiah lainnya.
Serangan udara Israel yang pertama menghantam pusat paramedis yang berafiliasi dengan Kelompok Islam, menewaskan tujuh anggotanya di desa Hebbariye setelah tengah malam.
Muheddine Qarhani, kepala Korps Darurat dan Bantuan, mengatakan kepada wartawan di lokasi kejadian bahwa pusat paramedis telah didirikan akhir tahun lalu.
Dia mengatakan dia terkejut bahwa kelompok medis menjadi sasaran.
Israel mengatakan pihaknya membunuh seorang anggota Kelompok Islam yang terlibat dalam serangan terhadap Israel, serta beberapa militan lainnya.
Mayor Jenderal Ori Gordin, kepala Komando Utara tentara Israel, mengatakan Israel beroperasi melawan Kelompok Islam dan telah menyerang “sejumlah besar agen” dan juga melakukan “serangan yang sangat signifikan” terhadap Hizbullah.
“Kami sedang berperang. Kami telah berperang selama hampir setengah tahun sekarang, dan perang tidak berakhir di Hizbullah,” katanya kepada para komandan.
Beberapa jam setelah serangan udara, Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas penembakan roket ke kota Kiryat Shmona di Israel utara dan sebuah pangkalan militer.
Hizbullah mengatakan pihaknya membalas serangan mematikan terhadap pusat paramedis. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News