GenPI.co - Paus Leo XIV disebut telah menawarkan Vatikan sebagai lokasi perundingan damai antara Rusia dengan Ukraina.
Namun hingga kini, baik Paus maupun pejabat tinggi Vatikan belum secara terbuka membahas kemungkinan tersebut, membuat prospek perundingan masih sangat tidak pasti.
Dilansir Reuters, Jumat (23/5), Vatikan belum mengeluarkan pernyataan resmi sejak ide perundingan ini pertama kali diusulkan Presiden AS Donald Trump.
Trump ingin Vatikan bisa menjadi tuan rumah perundingan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan Paus Leo bersedia menjadi tuan rumah perundingan damai dalam pembicaraan telepon.
Namun, kantor pers Vatikan menolak berkomentar mengenai isi panggilan tersebut atau memberikan informasi tambahan tentang pernyataan Paus.
Paus Leo menyampaikan seruan kuat untuk bantuan kemanusiaan di Gaza, tetapi tidak menyinggung konflik di Ukraina.
Pengamat Vatikan dari Universitas Villanova Massimo Faggioli menilai Vatikan tengah berhati-hati agar masa transisi kepausan tidak dimanfaatkan secara politis.
"Menarik bahwa di tengah transisi ini, berbagai kepala pemerintahan, termasuk Italia, mendorong Vatikan untuk terlibat dalam upaya damai yang sejauh ini belum membuahkan hasil," ujar Faggioli.
Pejabat Vatikan enggan membuka suara mengenai pandangan internal terhadap kemungkinan keterlibatan dalam perundingan Rusia-Ukraina.
Paus Leo dalam pidatonya pada 14 Mei menyatakan bahwa Vatikan siap menjadi mediator dalam konflik global, tetapi dia tidak menyebut Ukraina atau Rusia secara spesifik.
Vatikan dikenal memiliki jaringan diplomatik yang luas dan sering bertindak sebagai mediator dalam konflik internasional. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News