Wabah Virus Corona di Korsel Makin Ganas, China Ampun-ampunan

25 Februari 2020 03:16

GenPI.co - Saat ini, sejumlah buruh asal Indonesia di Daegu, Korea Selatan (Korsel), mengaku masih harus bekerja, meski kota tersebut sudah menjadi pusat penyebaran utama virus corona.

BACA JUGA: Wow... 4 Zodiak Ini Bakal Dapat Keberuntungan di Akhir Februari

Seorang buruh produsen plastik di Daegu, Erik Priana menceritakan, bahwa banyak pemimpin pabrik di Daegu yang meminta para buruh untuk tidak keluar dari asrama dan mengunjungi pusat kota selama satu bulan terakhir. 

BACA JUGA: Waspadalah... 5 Zodiak Ini Tukang Atur dan Sangat Egois

"Pada umumnya, para buruh di Daegu tinggal di asrama dekat pabrik yang disediakan oleh perusahaan, sehingga kontak dengan penduduk kota yang meningkatkan risiko corona bisa diminimalkan," ungkap Erik Priana, melalui telepon.

BACA JUGAHonorer K2 Mulai Gamang: Presiden Tak Ada Niat Angkat PPPK

Bahkan, perusahaan tempat Erik bekerja menyediakan layanan titip belanja, kepada para buruh yang membutuhkan bahan makanan.

Kendati demikian, Erik sempat mencuri waktu untuk mengunjungi pusat kota pada akhir pekan itu. 

BACA JUGA: Jika Wanita Punya 5 Sifat Ini, Dijamin Pria Tak Akan Selingkuh

Dalam pantauannya, sudut-sudut yang biasa ramai kini sepi, toko-toko tutup sementara apotek tidak beroperasi.

"Restoran-restoran Indonesia di sini sangat berkurang pengunjungnya," beber Erik.

Selain masih harus bekerja, buruh migran Indonesia di Daegu harus kehilangan sebagian penghasilan.

BACA JUGA: Xi Jinping Tertekan: China Dalam Tahap Genting Perangi Corona

Hal tersebut karena banyak produk pabrik di kota tersebut yang tidak bisa diekspor, karena kekhawatiran dunia internasional terhadap wabah corona.

"Karena pesanan berkurang, maka jam kerja juga berkurang. Upah pun turun tajam," jelasnya.

Keadaan serupa diungkapkan oleh Daffi Syahputra, yang sudah bekerja selama hampir tiga tahun, untuk produsen knalpot pemasok Hyundai di Daegu. 

Daffi juga harus berangkat bekerja pada Senin.

"Selama ini saya hanya keluar kos untuk berangkat kerja dan keperluan mendesak," jelasnya.

"Pabrik-pabrik di Daegu memang sangat perhatian mengenai corona, karena ini menyangkut keselamatan bisnis mereka," jelas pria berusia 23 tahun asal Jakarta itu.

Jika ada satu saja buruh yang terindikasi terjangkit Covid-19, pabrik tempat dia bekerja harus berhenti beroperasi selama satu pekan untuk disterilkan. 

"Tentu saja pabrik akan rugi," ujar Daffi.

Dalam tiga hari terakhir ini, Daegu mengalami lonjakan pasien wabah corona. 

Dalam hitungan hari, ratusan pasien baru yang positif terjangkit COVID-19 bermunculan.

Hingga Senin pagi waktu setempat, pasien wabah corona di seluruh Korea Selatan bertambah 161 orang dari hari sebelumnya menjadi 763. Semua tambahan kasus itu berasal dari Daegu.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co