Virus Corona di 3 Negara Bagian Mereda, New York Ampun-ampunan

15 April 2020 08:30

GenPI.co - Sejumlah negara bagian di wilayah Pesisir Barat Amerika Serikat (AS) mengumumkan kesepakatan untuk membuka kembali aktivitas perekonomian mereka meski wabah virus corona (covid-19) masih mengancam. 

Negara bagian tersebut yakni California, Oregon, dan Washington.

BACA JUGA: Jika Wanita Melakukan 4 Hal Ini, Dijamin Pria Bakal Hormat

"Covid-19 telah menggerogoti keterhubungan kita. Dalam beberapa pekan mendatang, wilayah Pesisir Barat akan membalikkan keadaan terhadap Covid-19, dengan negara-negara bagian kami bertindak dalam koordinasi dan kolaborasi yang erat," ujar Gubernur Gavin Newsom, Kate Brown, dan Jay Inslee dalam pernyataan gabungan, Senin (13/4).

BACA JUGA: 2 Pocong di Jawa Tengah Menjadi Sorotan Media Inggris

Para gubernur itu mencatat bahwa sebagai rumah bagi satu dari enam warga AS dan pintu gerbang bagi seluruh dunia, wilayah Pesisir Barat punya kepentingan luar biasa besar dalam mengendalikan dan pada akhirnya mengalahkan covid-19.

"Covid-19 tidak mengenal batas negara bagian ataupun negara. Dibutuhkan kerja sama dari setiap tingkat pemerintahan, serta gambaran lengkap tentang apa yang terjadi di lapangan," jelas para gubernur tersebut.

BACA JUGA: Luar Biasa... 5 Minuman Ini Bisa Hilangkan Stres

Para gubernur tersebut mengatakan bahwa ketiga negara bagian akan bekerja sama dalam pendekatan gabungan guna membuka kembali aktivitas perekonomian mereka.

California, Oregon, dan Washington masing-masing mencatatkan lebih dari 22.000, 1.500, dan 10.000 kasus terkonfirmasi covid-19.

BACA JUGA: Takut Patah Hati, 3 Zodiak Ini Sangat Susah Jatuh Cinta

Sementara itu, Pemerintah Negara Bagian New York melaporkan jumlah kematian tertinggi akibat virus corona dalam satu hari.

"Setiap angka adalah wajah seseorang," ungkap Gubernur New York Andrew Cuomo, yang langsung memerintahkan seluruh stafnya mengibarkan bendera setengah tiang sebagai aksi untuk mengingat jumlah korban.

Pada pekan ini, jumlah kematian akibat virus corona kian mengkhawatirkan, di saat pemodelan yang dilakukan universitas terkemuka di AS mengurangi angka kematian akibat virus corona yang diproyeksikan sebesar 26 persen menjadi 60.000.

"Virus ini menyerang yang rentan dan menyerang yang lemah dan itu tugas kita sebagai masyarakat untuk melindungi yang rentan." jelas Cuomo.

Di sisi lain, dokter dan perawat mengatakan, itu bukan hanya lansia atau pasien dengan kondisi kesehatan dengan penyakit penyerta yang tampaknya baik-baik saja. 

Namun, beberapa menit kemudian mereka dalam keadaan sekarat karena terinfeksi virus corona.

Hal tersebut ternyata bisa terjadi pada kaum muda dan juga mereka yang sehat.

"Pasien terlihat baik-baik saja, merasa baik-baik saja, beberapa menit kemudian terjadi perubahan mendadak dan mereka tidak bisa merespons," ungkap Diana Torres, seorang perawat di Rumah Sakit Mount Sinai.

Saat ini, Amerika Serikat masih jadi negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di dunia (582.580). Namun, jumlah kematian dan kasus baru mulai bergerak menurun.(xinhua/ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co