GenPI.co - Tentara Nasional Indonesua (TNI) memang selalu menjadi perhatian dunia. Salah satunya berkat kinerjanya dalam misi perdamaian PBB yang tengah dilakukan di Republik Demokratik Kongo.
BACA JUGA: Amerika Tantang Tiongkok di Laut China Selatan, Indonesia Ikut...
Dalam misi perdamaian di negara itu, Kontingen Garuda mampu membuat milisi bersenjata Perci Aigle pimpinan Daniel Kikudji Leani akhirnya menyerahkan diri.
Strategi yang disiapkan tentara bumi pertiwi terbilang sangat unik. Sebab, tanpa melalui serangkaian pertempuran dan lebih mengusung pendekatan persuasif yang disusun TNI ketika menjalankan Civil Military Coordination (Cimic) di Desa Milunda Ilunga, Kongo.
Kolonel (Inf) Daniel Lumbanraja selaku komandan Satgas (Dansatgas) Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de L'Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO) mengataakan pendekatan persuasif memang diterapkan. Alhasil terjadi kesepakatan dengan para milisi.
BACA JUGA: Hati Bak Malaikat, 3 Zodiak Dermawan Malah Dapat Rezeki Nomplok
Langkah itu pun menjadi perhatian dunia seperti yang sempat Kontingen Garuda XXIII-M untuk United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) lakukan dengan memaksa mundur tank tempur Merkava Israel, di area Blue Line, perbatasan Lebanon.
Dalam strategi di Kongo, kelompok milisi yang menyerahkan diri sebanyak 112 orang. Sebanyak dua pucuk senjata jenis AK-47, 17 busur panah, 2 buah magasin, 24 anak panah dan 3 buah kapak serta berbagai senjata tajam berhasil diamankan.
BACA JUGA: Takdirnya Kaya Raya, Rezeki Selalu Mendekati 5 Zodiak Hemat Ini
"Menyerahnya 112 orang ex-combatan dari milisi Perci Aigle yang dipimpin oleh Mr. Daniel Kikudji Leani, dilatarbelakangi seringnya intensitas patroli dan kegiatan Civil and Military Coordination," ujarnya
Kegiatan Cimic lainnya yang turut digelar TNI meliputi, pelayanan kesehatan gratis, perpustakaan, sosialisasi Covid-19 dan psikologi lapangan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News